Selasa, 25 Disember 2012
Syair Yang Membuatkan Imam Ahmad Menangis...
Petikan dari: Ustaz Fesbuk
Selasa, 18 Disember 2012
Penyebab sulit dekat dengan Allah...
...adalah sibuknya mencari kedudukan di hati manusia
Semakin ingin dipuji,
Padahal kecukupan, kebahagiaan dan kemuliaan hanya akan ada bagi orang yang berkedudukan di sisi-Nya.
Dia-lah satu-satunya Penguasa segala kurnia, amat mudah bagi-Nya mengangkat dan memberi kedudukan di hati makhluk, namun semua itu adalah urusan-Nya bukan urusan kita.
Urusan kita adalah fokus hanya mencari ridho-Nya dari sekecil apapun yang kita lakukan.
Hasbunalloh wani'mal wakiil ni'mal maulaa wa ni'mannashiir...
Semakin ingin dipuji,
- Ingin diakui kemampuannya,
- Ingin diketahui keluasan ilmunya,
- Ingin dikagumi "kelebihan-kelebihan"nya,
- Ingin dianggap sebagai orang yang sabar dan tabah,
- Ingin diakui dan dihargai sebagai orang yang berjasa,
- Dan lain-lain...
Padahal kecukupan, kebahagiaan dan kemuliaan hanya akan ada bagi orang yang berkedudukan di sisi-Nya.
Dia-lah satu-satunya Penguasa segala kurnia, amat mudah bagi-Nya mengangkat dan memberi kedudukan di hati makhluk, namun semua itu adalah urusan-Nya bukan urusan kita.
Urusan kita adalah fokus hanya mencari ridho-Nya dari sekecil apapun yang kita lakukan.
Hasbunalloh wani'mal wakiil ni'mal maulaa wa ni'mannashiir...
BERKAT...
Ada seorang pria yang buta huruf bekerja sebagai penjaga sekolah. Sudah ± 20 tahun dia bekerja disana.
Suatu hari pengetua sekolah itu digantikan dan diterapkan peraturan baru. Semua pekerja harus bisa membaca dan menulis maka penjaga yang buta huruf itu, terpaksa tidak bisa bekerja lagi, dia di pecat dari pekerjaan nya.
Awalnya, dia tersangat sedih. Dia tidak berani langsung pulang ke rumah dan
memberitahukan isterinya.
Dia berjalan pelan2 menelusuri jalanan.
Tiba² muncullah idea untuk membuka kios di jalanan itu. Tidak disangka, usahanya sukses, dari satu kios sampai jadi beberapa kios.
Kini dia jadi seorang pengusaha yang sukses dan kaya.
Suatu hari, dia pergi ke bank untuk membuka akaun, namun karena buta huruf, dia tidak bisa mengisi borang sehingga harus dibantu kakitangan bank dalam mengisi borang pembukaan akaun nya.
Kakitangan bank berkata, : "Wah, Bapak buta huruf saja bisa punya wang sebanyak ini, apalagi kalau bisa membaca dan menulis, pasti Bapak lebih kaya lagi"
Dengan tersenyum dia berkata, : "Kalau saya bisa membaca dan menulis, saya pasti masih menjadi penjaga sekolah"
Ya benar...apa yang terlihat seperti musibah, bisa saja "BERKAT."
Di sebalik mas'alah, Pasti ada Berkat...?
Jadi sikapilah dengan SABAR & BIJAK ...
Lakukan bahagian kita secara maksimal dan biarlah TUHAN melakukan bahagian NYA... Sekalipun seolah² tiada pertolongan dan jalan keluar dalam mas'alah dan pergumulan hidup kita.
MENGALIRLAH SEPERTI AIR dan JANGAN BERONTAK MENYALAHKAN TUHAN, Karena manusia hanya mengetahui apa yang di depan mata, Tetapi TUHAN MAHA MENGETAHUI JAUH KE DEPAN TENTANG RENCANA YANG INDAH BAGI MEREKA YANG PERCAYA AKAN KASIH SAYANG DAN PERTOLONGAN-NYA.
BERKAT Tak selalu berupa emas, intan permata atau wang banyak.
Bukan pula saat kita tinggal dirumah mewah dan pergi bermobil......
Namun BERKAT adalah ....Saat kita kuat dalam keadaan putus asa....
Mampu tetap bersyukur ketika tak punya apa-apa......
Mampu tersenyum saat diremehkan...
Mampu tetap taat walau hidup teramat berat.
Suatu hari pengetua sekolah itu digantikan dan diterapkan peraturan baru. Semua pekerja harus bisa membaca dan menulis maka penjaga yang buta huruf itu, terpaksa tidak bisa bekerja lagi, dia di pecat dari pekerjaan nya.
Awalnya, dia tersangat sedih. Dia tidak berani langsung pulang ke rumah dan
memberitahukan isterinya.
Dia berjalan pelan2 menelusuri jalanan.
Tiba² muncullah idea untuk membuka kios di jalanan itu. Tidak disangka, usahanya sukses, dari satu kios sampai jadi beberapa kios.
Kini dia jadi seorang pengusaha yang sukses dan kaya.
Suatu hari, dia pergi ke bank untuk membuka akaun, namun karena buta huruf, dia tidak bisa mengisi borang sehingga harus dibantu kakitangan bank dalam mengisi borang pembukaan akaun nya.
Kakitangan bank berkata, : "Wah, Bapak buta huruf saja bisa punya wang sebanyak ini, apalagi kalau bisa membaca dan menulis, pasti Bapak lebih kaya lagi"
Dengan tersenyum dia berkata, : "Kalau saya bisa membaca dan menulis, saya pasti masih menjadi penjaga sekolah"
Ya benar...apa yang terlihat seperti musibah, bisa saja "BERKAT."
Di sebalik mas'alah, Pasti ada Berkat...?
Jadi sikapilah dengan SABAR & BIJAK ...
Lakukan bahagian kita secara maksimal dan biarlah TUHAN melakukan bahagian NYA... Sekalipun seolah² tiada pertolongan dan jalan keluar dalam mas'alah dan pergumulan hidup kita.
MENGALIRLAH SEPERTI AIR dan JANGAN BERONTAK MENYALAHKAN TUHAN, Karena manusia hanya mengetahui apa yang di depan mata, Tetapi TUHAN MAHA MENGETAHUI JAUH KE DEPAN TENTANG RENCANA YANG INDAH BAGI MEREKA YANG PERCAYA AKAN KASIH SAYANG DAN PERTOLONGAN-NYA.
BERKAT Tak selalu berupa emas, intan permata atau wang banyak.
Bukan pula saat kita tinggal dirumah mewah dan pergi bermobil......
Namun BERKAT adalah ....Saat kita kuat dalam keadaan putus asa....
Mampu tetap bersyukur ketika tak punya apa-apa......
Mampu tersenyum saat diremehkan...
Mampu tetap taat walau hidup teramat berat.
Menafkahkan Hartanya di Jalan Allah...
Allah SWT berfirman : "Perumpamaan nafkah yang dikeluarkan oleh orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir,seratus biji. Allah melipat gandakan ganjaran bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas kurnia-Nya lagi Maha Mengetahui". (QS. Al-Baqoroh, 2:261)
Isnin, 17 Disember 2012
Tanda rezeki itu berkat
KEBERKATAN rezeki adalah antara perkara utama yang mesti dititikberatkan dalam hidup. Rezeki bukan sekadar wang, harta, makanan dan minuman. Sebaliknya jodoh, anak, pangkat, nama baik, kedudukan dan sebagainya juga boleh disebut sebagai rezeki.
Namun dalam artikel kali ini saya merujuk rezeki kepada pendapatan yang kita perolehi sama ada dengan bekerja sendiri, mengambil upah atau makan gaji. Rezeki yang dicari dan diusahakan itu pula dibawa pulang ke rumah untuk diberi makan anak isteri. Ada orang memandang ringan akan isu keberkatan rezeki ini. Pada mereka ia hanya isu kecil yang tidak perlu diperbesarkan. Mereka ini tidak sedar wujudnya kaitan langsung antara keberkatan rezeki dengan nasib, kualiti perhubungan, kejayaan anak-anak, dan segala aspek kehidupan..
Ada beberapa sebab yang boleh menyebabkan rezeki tidak berkat. Pertama, kerana ia jelas datang dari sumber pendapatan yang haram seperti berjudi, rasuah, mencuri, menipu, nombor ekor, pelaburan haram dan seumpamanya. Namun, ada yang tidak menyedari bahawa secara halus rezeki itu boleh hilang keberkatan apabila kita yang dibayar upah atau digajikan untuk melakukan sesuatu pekerjaan, atau memikul sesuatu tugasan tetapi tidak melakukannya dengan bersungguh-sungguh. Sebaliknya apa yang berlaku ialah pelbagai masalah di tempat kerja seperti curi tulang, datang lewat, malas, kerja tidak mencapai kualiti, melakukan kerja lain sewaktu dalam masa bekerja, main-main, dengki, irihati dan seumpamanya.
Oleh itu eloklah dalam artikel kali ini kita lihat apakah antara tanda-tanda keberkatan rezeki bagi membolehkan kita sama-sama melakukan audit diri atau muhasabah.
* Hati semakin dekat dengan Allah dan Jiwa Tenang
Tanda-tanda yang pertama bahawa rezeki itu berkat ialah hati semakin dekat dengan Allah. Kita bukan sahaja menjaga solat lima waktu sebaliknya ditambah dengan amalan-amalan sunat. Mulut juga sentiasa berzikir dan suka pula membaca dan menelaah al-Quran.
* Pemurah
Kita mudah untuk memberi sedekah dan menunaikan zakat.
* Jauh daripada kejahatan manusia dan bala
Kalau kita datang lambat, malas, kerja tidak bersungguh-sungguh, hasil kerja tidak berkualiti dan sebagainya, majikan akan menegur, menasihati dan mungkin mengambil tindakan. Namun, gaji penuh tetap diberikan. Majikan tidak pernah mengaudit gaji kita. Misalnya, katalah gaji kita ialah RM1500 sebulan. Disebabkan kita malas maka majikan bayar RM1200 sahaja. Sebabnya, RM300 ringgit itu dipotong atas sikap malas kita itu. Sebaliknya, apabila kita malas, majikan tidak pernah memotong gaji bulanan kita. Namun, kita lupa bahawa Allah menjalankan auditnya. Maka Allah tarik sebahagian rezeki itu dengan pelbagai ujian dan masalah dalam hidup yang datang bertimpa-timpa seolah-olah kita memang bernasib malang. Bulan ini telefon bimbit hilang, bulan depan kereta pula dipecah orang. Kalau begitulah keadaannya maka eloklah kita audit gaji yang diterima setiap bulan sebab bimbang kalau-kalau itulah punca kepada segala masalah tersebut.
* Keluarga harmoni dan anak-anak cemerlang
* Sentiasa merasa cukup dan syukur
Artikal sumbangan dari:
http://www.islamituindah.my/tanda-rezeki-itu-...
Selasa, 4 Disember 2012
Khamis, 22 November 2012
SAKINAH, MAWADDAH DAN WA RAHMAH ...
Semoga menjadi keluarga yang Sakinah, Mawaddah Wa Rahmah, kata-kata itulah yang sering di ucapkan atau ucapan yang di berikan kepada calon suami-istri yang akan menikah.
Peranan agama dalam membentuk keluarga sakinah sangat penting, karena agama merupakan ketentuan-ketentuan Tuhan yang membimbing dan mengarahkan manusia menuju kebahagiaan dunia akhirat. Ia berperanan ketika pemeluknya memahami dengan baik dan benar, menghayati dan mengamalkan ketentuan itu.
SAKINAH
Sakinah merupakan pondasi dari bangunan rumah tangga yang sangat penting. Tanpanya, tiada mawaddah dan warahmah. Kata sakinah berasal dari bahasa Arab, yang mengandung makna tenang, tentram, damai, terhormat, aman, nyaman, merasa di lindungi, penuh kasih sayang dan memperoleh pembelaan.
Dengan demikian keluarga sakinah berarti keluarga yang semua anggotanya merasakan ketenangan, kedamaian, keamanan, kebahagiaan juga keberkahan.
MAWADDAH
Mawaddah itu berupa kasih sayang, dan juga berasal dari bahasa Arab. Mawaddah adalah jenis cinta membara, perasaan cinta dan kasih sayang yang menggebu pada pasangan jenisnya. Mawaddah adalah perasaan cinta yang muncul dengan dorongan nafsu kepada pasangan jenisnya, atau muncul karena adanya sebab-sebab yang bercorak fisik, seperti kecantikan, ketampanan dan sebagainya. Dan setiap makhluk Allah kiranya di berikan sifat kasih sayang ini.
WA RAHMAH
Rahmah berasal dari bahasa Arab, yang berarti ampunan, anugerah, karunia, rahmat, belas kasih juga rezeki. Rahmah merupakan jenis cinta dan kasih sayang yang lembut, terpancar dari kedalaman hati yang tulus, siap berkorban, melindungi yang di cintai tanpa pamrih.
Biasanya rahmah muncul pada pasangan yang sudah lama berkeluarga, dimana tautan hati dan perasaan sudah sangat kuat, saling membutuhkan, saling memberi, saling menerima dan saling memahami.
Makna sakinah mawaddah dan warahmah adalah rasa ketentraman diri dalam bathin yang tak bisa di ukur dengan takaran-takaran duniawi. Ketentraman bathin bersifat abstrak, namun bisa menggerakan secara konkrit bagi setiap pasangan menuju tahta rumah tangga yang abadi dan di sirami rahmat Tuhan.
Keluarga sakinah memiliki suasana yang damai, tenang, tentram, nyaman, penuh cinta kasih dan sayang. Keluarga yang saling menerima, memahami serta di liputi oleh suasana jiwa penuh kesyukuran, terjauhkan dari penyelewengan dan kerusakan.
Semoga Allah Subhanahu Wata 'Alla menjadikan rumah tangga kita yang selalu di liputi sakinah, mawaddah dan wa rahmah, Aamiin Yaa Allah.
Buat adikku, moga bisa di fahami arti ketiga kata tersebut, dan maaf bila ada yang kurang karena hanya itu yang bisa kakak sampaikan. Dan silahkan bagi sahabat untuk menambahkan ilmunya, terimakasih sebelumnya.
Sumber: Sudah Tahukah Anda ?
Rabu, 21 November 2012
Pemandangan harian di Gaza ketika ini...
Pemandangan harian di Gaza ketika ini. Ini lah antara bukti kekejaman zionis yahudi (Israel) yang di laknati Allah....Video ini benar-benar menyentuh perasaan.
Betapa untung nya kita di Malaysia dapat hidup aman damai. Bersukurlah dan c
intailah keamanan yang kita kecapi selama ini. Hindarilah dari melakukan perkara2 yang akan merosakan keamanan negara kita. Bersatulah wahai umat Islam. Hulurkan bantuan kepada Palestine....
Isnin, 19 November 2012
Khamis, 8 November 2012
Terjemahan Al-Quran - Surah Al Baqarah 2:11~2:13
Dengan Nama ALLAH Yang Maha Pemurah Lagi Maha Penyayang.
Dan apabila dikatakan kepada mereka "janganlah kamu membuat bencana dan kerosakan di muka bumi", mereka menjawap "sesungguhnya kami orang-orang yang hanya membuat kebaikan"(11); Ketahuilah! Bahawa sesungguhnya mereka itulah orang-orang yang sebenar-benarnya membuat bencana dan kerosakan tetapi mereka tidak menyedarinya(12); Dan apabila dikatakan kepada mereka "berimanlah kamu sebagaimana orang-orang itu telah beriman", mereka menjawap "patutkah kami ini beriman sebagaimana berimannya orang-orang bodoh itu? "Ketahuilah! Sesungguhnya merekalah orang-orang yang bodoh tetapi mereka tidak mengetahui (hakikat yang sebenarnya)(13).
KEBAHAGIAAN ITU DATANG PADA JIWA YANG TENTRAM..
KETENTRAMAN JIWA ITU ADA KETIKA KITA KEMBALIKAN SESUATU PADA TEMPATNYA.
P.E.S.A.N. A.Y.A.H....
CP Jakarta, November 7th 2012.
Assalamu'alaikum warahmatullaah wabarakaatuh.
Pesan indah dari seorang ayah yang dimuliakan Allah SWT, telah di abadikan-Nya dalam al-Qur'an. Allah SWT berfirman, "Dan (ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya, ketika ia memberi pelajaran kepadanya. 'Wahai anakku! Janganlah engkau mempersekutukan Allah, sesungguhnya mempersekutukan Allah adalah benar-benar kezhaliman yang besar." (QS. Luqman 13).
Sesungguhnya Luqmanul Hakim begitu menghendaki keselamatan anaknya di dunia dan akhirat, sehingga beliau menyampaikan kunci menuju ridha Ilahi. Maka sudah sepatutnya pula bagi setiap ayah yang mengaku beriman, dimana ia adalah sosok imam bagi diri sekaligus keluarganya, untuk bersungguh-sungguh mematuhi perintah Rabb-nya yang menyebutkan; "Qu anfusakum wa ahlikum nara.." (Selamatkanlah dirimu dan keluargamu dari api neraka).
Selain pesan kunci atau prinsip Tauhid tersebut, Luqman Hakim juga memberi wasiat kepada anaknya, sebagai berikut:
1. Balasan dari Allah itu pasti, walau amal hanya seberat biji sawi, dan berada dalam batu atau langit atau bumi, karena Allah SWT Mahaluas dan Mahateliti.
2. Laksanakanlah shalat, suruhlah manusia berbuat makruf dan cegahlah mereka dari yang mungkar, serta bersabarlah atas apa yang menimpamu.
3. Janganlah memalingkan wajah dari manusia, dan janganlah berjalan di bumi dengan angkuh, sebab Allah SWT membenci orang yang sombong lagi membanggakan diri.
4. Sederhanakanlah dalam berjalan, dan lunakkanlah suara.
Subhanallah, sungguh baik lagi benar nasihat yang engkau curahkan (kembali) seperti itu duhai ayahanda Guru, bersama perbuatan nyata-mu yang mengiringinya...
Wallahua'lam bishawab.
Wassalamu'alaikum wr.wb.
♥Maia Bianca~
Selasa, 6 November 2012
Agar Dicintai Suami...
- Istri yang shalehah selalu konsisten dalam menjalankan agama Allah lahir dan batin, tanpa ragu, malas ataupun nafsu. Tidak ada masalah antara dirinya dengan sang suaminya dalam masalah ketaatan terhadap Allah SWT dan Rasulullah saw. Senantiasa menjalankan syariat, menjauhi semua larangan-Nya. Dia adalah istri yang sangat komitmen dengan penuh kesadaran.
- Akhlaknya baik, sikapnya tenang, lembut dan fleksibel, ucapannya bagus, penampilannya sederhana, perilakunya konsisten, tidak dengki, tidak pula pendendam, tidak membangkang perintah suaminya, juga tidak sombong.
- Dia menuntut ilmu syariat, mengetahui kedudukan ilmu dan keutamaannya serta urgensinya. Dia antusias dalam menuntutnya, memiliki suatu metode ilmiah yang sesuai kemampuannya. Dia meneladani para Ummahatul Mukminin dan para istri pendahulu umat ini dalam menuntut ilmu dan mengamalkannya
- Dia mengerti kedudukan suami yang telah digariskan oleh islam. Dia menunaikan kewajibannya dengan sesempurna mungkin, berdasarkan kesadaran bahwa kewajiban ini merupakan ibadah yang mendekatkan diri kepada Allah SWT
- Dia memiliki kepekaan untuk meminta keridhaan dari sang suami. Perasaannya kuat dan tajam. Dia memiliki wajah yang berseri-seri dan cerah yang semakin menambah kebahagiaan rumah tangganya
- Dia siap berkorban, menafikkan pribadinya dan melupakan dirinya sendiri serta lebih mengutamakan suaminya daripada diri sendiri. Mendahulukan keridhaan suami daripada keridhaan dirinya sendiri, keiinginan suami daripada keinginannya sendiri, hal yang disukai oleh sang suami daripada yang disukai oleh dirinya sendiri. Ketaatannya dalam hal selain maksiat benar-benar tulus murni berasal dari lubuk hatinya yang paling dalam. Apabila dia kehilangan suami, seolah-olah dia kehilangan udara untuk bernafas
- Seorang istri yang hemat, tidak boros dan tidak berbangga diri dengan harta suaminya jika sang suami kaya, tidak pula mengeluhkan sedikitnya harta jika sang suami miskin. Dia tahu kapan harus berinfak, dia dermawan dan tidak kikir, pandai mengatur keuangan dan tidak menghambur-hamburkan uang. Rela dengan pembagian dari Allah SWT dalam segala hal, puas dengan rezeki yang Allah SWT karuniakan kepadanya
- Dia tidak tergiur dunia seperti istri lainnya yang mengoleksi banyak pakaian, jajanan, perhiasan dan emas. Sebaliknya, dia cerdas dan bersikap zuhud, dia mengoleksi perhiasan rumah tangganya di dunia dengan iman dan amal shaleh, di akhirat dengan penerimaan di sisi Tuhannya
- Dia memperhatikan kecantikan diri, menebar aroma harum, membuat suasana rumah menjadi nyaman
- Berterima kasih kepada suami atas kerja keras dan kelelahannya dalam mencukupi diri dan anak-anaknya. Berterima kasih juga atas terpenuhinya kebutuhan primer, seperti makanan dan minuman yang diusahakan suami. Senantiasa mendoakan suami agar memperoleh ganjaran dan pahala pengganti dari jerih payahnya serta tidak mengingkari kenikmatan yang diberikan suami
- Berbakti kepada keluarga suami, yakni orang tua dan saudara-saudaranya serta menjalin silaturahim dengan mereka dala rangka menyenangkan hati suami sekaligus menjalankan perintah Allah SWT
- Dia adalah seorang istri yang cerdas dan bijaksana, tidak mengeluhkan suaminya kepada seorang pun, meski kepada kedua orangtuanya sekalipun. Apabila suatu masalah menjadi serius, dia bersama suaminya berkonsultasi kepada ulama yang bertakwa dan shaleh, itupun dalam batasan yang paling ketat. Dia tidak membocorkan rahasia-rahasia rumah tangganya, menasehati suaminya untuk menjaga adab, bersikap tawadhu, cinta dan berakhlak baik
- Dia tetap tinggal di rumahnya. Dia keluar rumah untuk suatu keperluan, bukan untuk memuaskan hawa nafsu ataupun menghabiskan waktunya. Apabila hendak keluar rumah, dia meminta izin dari suami. Dia keluar rumah dengan pakaian menutup aurat, tidak memakai wewangian, berjalan dengan sikap tawadhu dengan penuh adab, penuh rasa malu dan tenang. Dia tidak menggubris suara-suara yang ditujukan kepadanya di jalanan dan tidak memakai gelang kaki ataupun sepatu yang berbunyi sewaktu dipijakkan ke tanah
- Dia menaruh perhatian besar pada pendidikan islam yang benar dan sempurna bagi anak-anaknya, bukan sekedar kulit dan penampilan. Targetnya adalah menyiapkan sebuah generasi shaleh mujahid yang mengusung panji dakwah menjalankan perintah Allah SWT
- Istri yang shaleh sangat menjaga waktu dan mengerti betul untuk apa dia menggunakannya. Dia tidak memiliki waktu untuk bergosip, membicarakan dunia atau bersenda gurau. Majelisnya hanyalah majelis-majelis dzikir, perdamaian antar manusia, amar ma’ruf dan nahi munkar
- Istri shalehah senantiasa beribadah kepada Allah, banyak berdzikir, bertahajjud, bersedekah, banyak berpuasa dan khusyu. Dia mengenakan pakaian kewibawaan dan ketenangan. Ambisinya tinggi untuk melanjutkan ibadah ke tingkat yang lebih tinggi setelah menunaikannya. Dia tidak jemu dan tidak malas, meneladani para Ummahatul Mukminin dan para istri kaum salaf yang ahli ibadah dan shalehah
- Dia senantiasa mengingat kematian, mempersiapkan diri untuk memasuki alam kubur. Tidak melalaikan pertemuan dengan Allah SWT dan akhirat
- Dia adalah seorang mukminah yang berjuang dengan penuh kesabaran. Apabila diuji dengan suatu cobaan mengenai dirinya, hartanya, anaknya atau suaminya, dia bersabar dan mengharapkan pahalanya di sisi Allah SWT dan tidak marah atau mengutuk diri seperti kutukan orang-orang jahiliyah. Allah SWT senantiasa melihatnya melakukan tindakan yang disukai-Nya. Keimanan kepada qadha dan qadar betsemayam dalam kalbunya
- Dia menyeru orang kepada Allah SWT untuk berbuat kebaikan dan mencegah keburukan, menuntun perempuan-perempuan yang lalai dengan lemah lembut menuju keamanan. Dia tidak mengambil keuntungan dari dakwahnya, tidak pula menyerang dunia laki-laki. Dia berdakwah dengan akhlak mulia. Dia tidak mengharapkan pujian ataupun bayaran dari sana-sini, tetapi mengikhlaskan amalnya, bahkan dan sebisa mungkin menyembunyikannya.
Sumber : http://istiqom4h.wordpress.com/category/agar-dicintai-suami/
Perkara yang perlu di jaga oleh wanita...
Tiga belas(13 Perkara yang perlu dijaga oleh wanita:
1. Bulu kening – Menurut Bukhari, Rasullulah melaknat perempuan yang mencukur atau menipiskan bulu kening atau meminta supaya dicukurkan bulu kening. (Petikan dari Hadis Riwayat Abu Daud Fi Fathil Bari).
2. Kaki dan semacam hantu loceng – Dan janganlah mereka (perempuan) membentakkan kaki (atau mengangkatnya) agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan – (Petikan dari Surah An-Nur Ayat 31). Keterangan: Menampakkan kaki dan menghayunkan/ melenggokkan badan mengikut hentakan kaki terutamanya pada mereka yang mengikatnya dengan loceng…sama juga seperti pelacur dizaman jahiliyah ….
3. Wangian – Siapa sahaja wanita yang memakai wangi-wangian kemudian melewati suatu kaum supaya mereka itu mencium baunya, maka wanita itu telah dianggap melakukan zina dan tiap-tiap mata ada zinanya terutamanya hidung yang berserombong. (Petikan dari Hadis Riwayat Nasaii, Ibn Khuzaimah dan Hibban).
4. Dada – Hendaklah mereka (perempuan) melabuhkan kain tudung hingga menutupi bahagian hadapan dada-dada mereka. (Petikan dari Surah An-Nur Ayat 31).
5. Gigi – Rasullulah melaknat perempuan yang mengikir gigi atau meminta supaya dikikirkan giginya – (Petikan dari Hadis Riwayat At-Thabrani) Dilaknat perempuan yang menjarangkan giginya supaya menjadi cantik, yang merubah ciptaan Allah.(Petikan dari Hadis Riwayat Bukhari dan Muslim).
6. Muka dan leher – Dan tinggallah kamu (perempuan) di rumah kamu dan janganlah kamu menampakkan perhiasan mu seperti orang jahilliah yang dahulu. Keterangan: Bersolek (make-up) dan menurut Maqatil sengaja membiarkan ikatan tudung yang menampakkan leher seperti orang Jahilliyah.
7. Pakaian yang nipis (jarang) – Asma Binte Abu Bakar telah menemui Rasullulah dengan memakai pakaian yang tipis. Sabda Rasullulah: Wahai Asma! Sesungguhnya seorang gadis yang telah berhaid tidak boleh baginya menzahirkan anggota badan kecuali pergelangan tangan dan wajah saja (Petikan dari Hadis Riwayat Muslim dan Bukhari).
8. Tangan – Sesungguhnya kepala yang ditusuk dengan besi itu lebih baik daripada menyentuh kaum yang bukan sejenis yang tidak halal baginya. (Petikan dari Hadis Riwayat At Tabrani dan Baihaqi).
9. Mata – Dan katakanlah kepada perempuan mukmin hendaklah mereka menundukkan sebahagian dari pemandangannya. (Petikan dari Surah An Nur Ayat 31)Sabda Nabi Muhamad SAW, Jangan sampai pandangan yang satu mengikuti pandangan lainnya. Kamu hanya boleh pandangan yang pertama sahaja manakala pandangan seterusnya tidak dibenarkan hukumnya haram. (Petikan dari Hadis Riwayat Ahmad, Abu Daud dan Tirmidzi).
10. Mulut (suara) – Janganlah perempuan-perempuan itu terlalu lunak dalam berbicara sehingga berkeinginan orang yang ada perasaan serong dalam hatinya, tetapi ucapkanlah perkataan-perkataan yang baik (Petikan dari Surah Al Ahzab Ayat 32). Sabda Nabi Muhamad SAW, Sesungguhnya akan ada umat ku yang minum arak yang mereka namakan dengan yang lain, iaitu kepala mereka dilalaikan oleh bunyi-bunyian (muzik) dan penyanyi perempuan, maka Allah akan tenggelamkan mereka itu dalam bumi.(Petikan dari Hadis Riwayat Ibn Majah).
11. Kemaluan – Dan katakanlah kepada perempuan-perempuan mukmin, hendaklah mereka menundukkan pandangan mereka dan menjaga kehormatan mereka. (Petikan dari Surah An Nur Ayat 31). Apabila seorang perempuan itu solat lima waktu, puasa di bulan Ramadan, menjaga kehormatannya dan mentaati suaminya, maka masuklah ia ke dalam Syurga daripada pintu-pintu yang ia kehendakinya. (Hadis Riwayat Riwayat Al Bazzar). Tiada seorang perempuanpun yang membuka pakaiannya bukan di rumah suaminya, melainkan dia telah membinasakan tabir antaranya dengan Allah.(Petikan dari Hadis Riwayat Tirmidzi, Abu Daud dan Ibn Majah).
12. Pakaian – Barangsiapa memakai pakaian yang berlebih-lebihan terutama yang menjolok mata , maka Allah akan memberikan pakaian kehinaan di hari akhirat nanti.(Petikan dari Hadis Riwayat Ahmad, Abu D, An Nasaii dan Ibn Majah). Petikan dari Surah Al Ahzab Ayat 59. Bermaksud: Hai nabi-nabi katakanlah kepada isteri-isterimu, anak perempuanmu dan isteri-isteri orang mukmin, hendaklah mereka memakai baju jilbab (baju labuh dan longgar) yang demikian itu supaya mereka mudah dikenali. Lantaran itu mereka tidak diganggu. Allah maha pengampun lagi maha penyayang. Sesungguhnya sebilangan ahli Neraka ialah perempuan-perempuan yang berpakaian tetapi telanjang yang condong pada maksiat dan menarik orang lain untuk melakukan maksiat. Mereka tidak akan masuk Syurga dan tidak akan mencium baunya. (Petikan dari Hadis Riwayat Bukhari dan Muslim). Keterangan: Wanita yang berpakaian tipis/jarang, ketat/ membentuk dan berbelah/membuka bahagian-bahagian tertentu.
13. Rambut – Wahai anakku Fatimah! Adapun perempuan-perempuan yang akan digantung rambutnya hingga mendidih otaknya dalam Neraka adalah mereka itu di dunia tidak mahu menutup rambutnya daripada dilihat oleh lelaki yang bukan mahramnya. (Petikan dari Hadis Riwayat Bukhari dan Muslim). Riwayat Imran bin Hushain ra.:Bahwa Rasulullah saw. bersabda: Sesungguhnya penghuni syurga yang paling sedikit adalah kaum wanita. (Shahih Muslim No.4921).
Isnin, 5 November 2012
Amal Ibadah yang Paling Dicintai Allah ...
Diriwayatkan dari Abu Hurairah ra : Rasulullah Saw pernah bersabda, “perbuatan yang engkau lakukan tidak akan menyelamatkan engkau dari api neraka”, mereka berkata, “bahkan engkau sendiri ya Rasulullah?” Nabi Muhammad Saw bersabda, “bahkan aku sendiri, kecuali Allah melindungiku dengan kasih dan rahmatNya. Oleh karena itu lakukanlah perbuatan baik sepatut mungkin, setulus mungkin, sedapat mungkin dan beribadahlah kepada Allah pada pagi dan sore hari, pada sebagian dari malam hari dan bersikaplah al-qashd (mengambil pertengahan dan melaksanakannnya secara tetap) karena dengan cara itulah kamu akan mencapai (surga)”.
Diriwayatkan dari Aisyah ra : seseorang bertanya kepada Nabi Muhammad Saw, “apakah amal (ibadah) yang paling dicintai Allah?” Nabi Muhammad Saw bersabda,” amal (ibadah) yang dilakukan secara tetap meskipun sedikit”
Bahana Meninggalkan Solat Fardu Lima Waktu...
Subuh – Allah SWT akan mencampakkannya kedalam neraka Jahannam selama 60 tahun. Sahabat sekalian, 1 tahun di akhirat tidak sama dengan dunia. Jika 1 tahun di dunia kita sudah rasa agak lama, di akhirat 1 tahun bersamaan dengan 60,000 tahun di dunia. MasyaAllah. 7 keturunan kita pun belum lepas 1 tahun jika kita hidup di akhirat.
Zuhur – Dosa sama seperti membunuh 1000 orang muslim. Sedangkan membunuh seorang orang Islam pun kita akan dicampakkan ke neraka, bayangkan kita telah membunuh 1000 orang muslim. Betapa azabnya kita. Begitu mudah kita mencari dosa tersebut hanya dengan meninggalkan solat Zuhur yang mana jika dilakukan, 15 minit pun tak sampai.
Asar – Dosa sama seperti meruntuhkan Ka’abah. MasyaAllah, sanggupkah kita meruntuhkan kiblat umat Islam? Renungkan berapa kali sudah kita meninggalkan solat asar dengan sengaja? Dan renungkan juga berapa kali sudah kita meruntuhkan Ka’abah.
Maghrib – Dosa sama seperti berzina dengan ibubapa sendiri. Saya tak sanggup nak menyedarkan diri saya dengan lebih panjang akan dosa meninggalkan solat maghrib ini. Rasa amat bersalah dengan ibu saya sendiri.
Isyak – Allah SWT berseru kepada mereka “Hai orang yang meninggalkan solat Isyak, bahawa Aku tidak lagi redha engkau tinggal dibumiKu dan menggunakan nikmat-nikmatku, segala yang digunakan dan dikerjakan adalah berdosa kepada Allah SWT.” Sahabat Oh! Islam sekalian, ketika anda membaca artikel ini anda masih menyedut udara untuk bernafas. Adakah udara itu diredhai Allah SWT? Jika Allah mengenakan charge RM10 setiap kali kita menyedut udara, sudah tentu baru ramai antara kita yang akan tersedar dari tidur
Rasulullah s.a.w bersabda, “Apabila telah mati anak Adam itu maka terputuslah semua amal ibadatnya kecuali 3 perkara iaitu:1.Sedekah jariah.2.Ilmu yang berguna dan dimanfaatkan oleh pengamalnya.3.Anak yang soleh yang tidak melupakan mendoakan ibu bapanya.
“Wahai anak kesayanganku, dirikanlah seolat, dan suruhlah berbuat kebaikan, serta laranglah daripada melakukan perbuatan yang mungkar, dan bersabarlah atas segala bala bencana yang menimpamu. Sesungguhnya yang demikian itu adalah dari perkara-perkara yang amat besar dan penting untuk dilakukan” [Luqman 31: 17]
Ibnu Abbas ra. berkata: Nabi saw. bersabda: Allah ta’ala berfirman: “Sesungguhnya Aku hanya menerima salat dari orang yang merendahkan diri karena keagungan-Ku dan tiada menyombongkan dirinya di atas makhluk-Ku, tiada terus menerus bermaksiat pada-Ku, menghabiskan masa harinya berdzikir kepada-Ku, berbalas kasih kepada orang miskin, orang musafir-ibnussabil- perempuan janda dan orang yang terkena mushibah. Ia bercahaya laksana matahari. Aku lindungi ia dengan kesabaran-Ku dan memerintahkan malaikat-Ku menjaganya. Aku berinya cahaya dalam kegelapan dan kesabaran dalam kesukaran. Ia di antara makhluk-makhluk-Ku laksana “firdaus” diantara barisan surga”. (Hadis Riwayat Al-Bazzar dari Ibnu Abbas)
Belajarlah Malu dengan Allah ...
belajarlah malu dengan Allah
atas nikmat...
yang tak mampu dikira..
sedang kita masih terus tak puas..
sedang kita masih tetap lalai..
belajarlah malu dengan Allah
kerana kita tak mampu bersyukur...
kecuali allah beri kekuatan..
belajarlah malu dengan Allah..
keerana kita masih tak sedar..
yang pejam celik kita..
penuh dengan nikmat..
yang bangun tidur kita..
penuh dengan nikmat..
yang makan minum kita..
penuh dengan nikmat..
belajarlah malu dengan Allah
muhasabahlah.....
hitung nikmat demi nikmat..
sebanyak suapan makanan dimulut..
sebanyak kunyahan demi kunyahan..
sebanyak bilangan saat..
kau tertidur dalam kelenaan..
sebanyak bilangan saat..
kau gembira dalam kemewahan..
belajarlah Malu denganAllah
belajarlah Malu dengan Allah
belajarlah Malu dengan Allah
زهرة الجنه
Dicatat oleh zahratul jannah
atas nikmat...
yang tak mampu dikira..
sedang kita masih terus tak puas..
sedang kita masih tetap lalai..
belajarlah malu dengan Allah
kerana kita tak mampu bersyukur...
kecuali allah beri kekuatan..
belajarlah malu dengan Allah..
keerana kita masih tak sedar..
yang pejam celik kita..
penuh dengan nikmat..
yang bangun tidur kita..
penuh dengan nikmat..
yang makan minum kita..
penuh dengan nikmat..
belajarlah malu dengan Allah
muhasabahlah.....
hitung nikmat demi nikmat..
sebanyak suapan makanan dimulut..
sebanyak kunyahan demi kunyahan..
sebanyak bilangan saat..
kau tertidur dalam kelenaan..
sebanyak bilangan saat..
kau gembira dalam kemewahan..
belajarlah Malu denganAllah
belajarlah Malu dengan Allah
belajarlah Malu dengan Allah
زهرة الجنه
Dicatat oleh zahratul jannah
Selasa, 2 Oktober 2012
Suatu fenomena unik matahari berlaku di Malaysia pada tengahari tadi (kira-kira pukul 1:00 - 2:00 petang, 2hb Oktober 2012 ). Ini lah tanda-tanda kebesaran Allah yang Maha Berkuasa terhadap segala ciptaan Nya, termasuk langit dan bumi....
Firman Allah dalam Surah Al-Baqarah - Ayat 29: "Dialah (Allah) yang menciptakan segala apa yang ada di bumi untuk mu kemudian Dia menuju ke langit, lalu Dia menyempurnakan nya menjadi tujuh langit. Dan Dia Maha Mengetahui segala sesuatu".
Dalam Surah Al-Baqarah - Ayat 117 Allah berfirman: "Allah pencipta langit dan bumi. Apabila Dia hendak menetapkan sesuatu, Dia hanya berkata kepadanya, "Jadilah" Maka jadilah sesuatu itu".
Seterus nya, Allah berfirman dalam Surah Al-Baqarah - Ayat 164: "Sesungguhnya pada penciptaan langit dan bumi, pengantian malam dan siang, kapal yang berlayar di laut dengan (muatan) yang bermanfaat bagi manusia, apa yang diturunkan Allah dari langit berupa air, lalu dengan itu dihidupkan-Nya bumi setelah mati (kering), dan Dia tebarkan di dalamnya bermacam-macam binatang, dan perkisaran angin dan awan yang dikendalikan antara langit dan bumi, (semua itu) sungguh, merupakan tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi orang-orang yang mengerti.
Berikut adalah gambar-gambar yang sempat saya rakamkan dengan menggunakan telephone bimbit.
Isnin, 10 September 2012
MENJAGA RAHSIA RUMAH TANGGA...
Dipetik dari Web Jalinan Keluarga
Majalah Sinar Rohani, Mac 2003
Rumah tangga perlu dibina berasaskan kepada nilai-nilai murni yang cukup
sempurna kerana rumahtangga yang sempurna dan bahagia akan mampu
menjamin lahirnya suami, isteri, ibu bapa dan anak-anak yang berkualiti. Untuk
itu seharusnya suami isteri membuat persediaan secukupnya berkenaan ilmu
rumahtangga untuk diaplikasikan dalam kehidupan berkeluarga. Betapa tidak,
rata-rata ibu bapa tidak begitu serius dalam mengendalikan urusan rumah
tangga mereka. Cukuplah sekadar menyediakan makan pakai serta
menguruskan persekolahan anak-anak tanpa mementingkan unsur kasih sayang
dan merapatkan hubungan antara kesemua ahli keluarga. Kesannya berlakulah
kes perceraian yang bukan sahaja melibatkan golongan muda bahkan yang
sudah tua. Malah yang lebih menyedihkan, kerosakan rumah tangga ini
menyebabkan pelbagai isu serius timbul seperti penderaan terhadap isteri, anak,
sumbang mahram dan seumpamanya.
Mengawal Sikap
Kebijaksanaan suami isteri dalam mengendalikan rumah tangga adalah aspek
yang paling penting dalam menjaga kerukunan sebuah keluarga kerana di antara
unsur yang boleh mengganggu hubungan kasih sayang ialah kegagalan pihak
suami atau isteri dalam menjaga rahsia rumahtangga di mana banyak sekali
rumah tangga yang kucar-kacir disebabkan suami atau isteri yang bersikap suka
menjaja dan menyebarkan rahsia pasangannya kepada orang lain.
Hakikat Rahsia
Hakikat rahsia rumahtangga yang dimaksudkan sebenarnya adalah terbahagi
kepada beberapa bentuk yang perlu diketahui kedudukannya seperti:
1. Rahsia khusus: Rahsia-rahsia khusus adalah hal peribadi yang diminta
secara khusus oleh suami atau isteri kepada pasangannya supaya dirahsiakan.
Iamam al-Ghazali ada mencatatkan di dalam kitabnya Mukasyafatu al-Qulub
tentang beberapa tafsiran ulama mengenai perintah Allah kepada orang-orang
mukmin supaya menjaga dan di mana antara amanah itu ialah “satu perkataan
atau ayat” yang diamanahkan supaya dijaga dan dirahsiakan. Maka wajib
menjaga amanah tersebut. Begitu juga sesuatu yang dibisikkan kepada
pasangan dengan permintaan supaya ia menjadi rahsia antara mereka berdua,
maka ia tergolong dalam amanah yang wajib dijaga.
2. Rahsia Yang Menyentuh Keselamatan: Mungkin ada orang yang
memusuhi pasangan kita berniat jahat dan hendak mengkhianati dan
menganiayainya. Musuh itu mungkin menyamar dengan meminta daripada kita
segala maklumat, latar belakang dan sebagainya. Dalam keadaan ini kita
sebagai pasangannya harus cerdik dan bijaksana. Tersalah memberi maklumat
kepada musuh sesungguhnya akan mengundang bahaya kerana sejarah ada
mencatatkan tentang kisah isteri Sam’un al-Ghazi yang mendedahkan rahsia
kekuatan suaminya kepada pihak musuh hingga menyebabkan nyawa suaminya
terancam. Oleh itu janganlah terlalu jujur atau memberi segala maklumat
sehingga mendedahkan “rahsia” keselamatan pasangan. Seboleh mungkin
cubalah mengesan helah orang yang berniat jahat terhadap pasangan melalui
tutur kata atau perilaku mereka.
3. Rahsia Harta Benda: Harta benda dan kewangan pasangan juga adalah
rahsia yang wajib dijaga dan dipertahankan oleh isteri. Dalam hal ini, isteri
terutamanya yang berfungsi sebagai pengurus rumah tangga tentulah orang
yang paling berperanan dalam menjaga rahsia rumah tangga yang dibina kerana
Rasulullah SAW sendiri pernah bersabda yang bermaksud: “Sebaik-baik isteri
adalah yang dapat menyenangkan hati suaminya apabila suami melihatnya dan
apabila disuruh dia menurut perintahmu, dan ia dapat menjaga kehormatan
dirinya dan harta bendamu ketika engkau tiada di rumah.” (at-Thabrani)
Dalam konteks ini, rumah tangga dan segala isinya adalah dikatakan
“harta” dan benteng rahsia keluarga. Adalah menjadi tanggungjawb suami
isteri menjaganya dengan sebaik-baiknya. Sehubungan itu, Islam melarang
keras orang yang mencuri-curi pandang ke dalam rumah orang lain tanpa
mendapatkan keizinan daripada tuan rumah. Sabda Rasulullah s.a.w. : “Jika
ada orang yang menjengok-jengok rumahmu tanpa izin, lalu engkau
melontarkan batu kepadanya sehingga pecah matanya, tidaklah engkau
berdosa.” (Bukhari dan Muslim)
4. Rahsia Bilik Tidur: Inilah rahsia yang paling utama dan benteng terakhir
rahsia rumah tangga di mana rahsia yang berkaitan hubungan kelamin suami
isteri ini hendaklah disembunyikan dan hanya menjadi rahsia antara pasangan
kerana adalah haram dan berdosa hukumnya sekiranya salah seorang dari
pasangan menghebahkan hubungan mereka kepada pengetahuan, pendengaran
dan penglihatan orang lain meskipun anak-anak sendiri. Itulah sebabnya
mengapa Islam mensyariatkan agar dipisahkan tempat tidur anak-anak sejak
mereka berusia tujuh tahun serta mengajarkan kepada mereka supaya memberi
salam dan meminta izin terlebih dahulu sebelum masuk ke bilik ibu bapa mereka
terutamanya pada tiga masa seperti yang disebut di dalam al-Quran iaitu
sebelum Subuh, sekitar waktu Zuhur dan selepas Isyak kerana pada waktuwaktu
ini kemungkinan suami isteri sedang bersama atau pun mereka sedang
berehat, bersantai atau tidur.
5. Rahsia Berhubung Soal Maruah: Maruah melibatkan aurat, aib dan
kelemahan seseorang. Firman Allah S.W.T. yang maksudnya: “Adapun wanitawanita
yang solehah itu ialah wanita-wanita yang patuh (taat) dan memelihara
kehormatan dirinya semasa ketiadaan suaminya sebagaimana Allah telah
memelihara mereka.” (An-Nisa: 34) Dalam hal ini banyak perkara boleh
berlaku sekiranya pasangan gagal menjaga maruah dirinya seperti:
i. Isteri atau suami berlaku curang terhadap pasangannya.
ii. Pasangan mencari hiburan di luar rumah.
iii. Pasangan menduakan suami atau isteri.
iv. Pasangan menceritakan rahsia rumah tangganya kepada orang lain.
6. Rahsia Berhubung Nafkah: Dalam hal ini suami adalah wajib hukumnya
untuk memberi nafkah atau perbelanjaan untuk isteri dan anak-anaknya.
Pemberian ini adalah mengikut kemampuan, tidak sampai dilabelkan sebagai
suami yang bakhil dan kedekut atau pun suami yang terlalu boros dan
bermewah-mewah. Pokok pangkalnya seseorang itu wajib memberikan nafkah
menurut kemampuannya. Oleh itu permasalahan sara hidup hendaklah
dibincangkan sebaiknya dengan pasangan agar tidak menganiayai diri sendiri,
isteri mahu pun anak-anak. Malah elakkan daripada menjadi topik perbualan
atau pun umpatan orang lain lantaran kegagalan kita menyimpan rahsia
tersebut.
Jika Sudah Terpaksa
Sikap saling memahami dan berlapang dada (sabar) adalah yang paling utama
mesti ada di dalam jiwa setiap individu yang menjadi suami atau isteri. Tidak
seharusnya mana-mana pihak, suami atau isteri bertindak meluahkan perasaan
dan menceritakan rahsia pasangan kepada orang luar sebelum cuba
menyelesaikan masalah itu dengan jalan perbincangan melainkan tidak ditemui
jalan penyelesaian lain sehingga rahsia rumah tangga terpaksa diluahkan kepada
pihak ketiga.
Contohnya sebagaimana peristiwa yang telah berlaku di zaman Rasulullah
SAW di mana seorang wania mengadu kepada baginda bahawa dia telah dipukul
oleh suaminya. Pada awalnya, Rasulullah memutuskan bahawa suaminya boleh
dikenakan qisas (pukul dibalas pukul), tetapi pada ketika itu juga telah turun
wahyu yang membolehkan suami memukul isterinya dalam keadaan tertentu
iaitu dengan tujuan mendidik (bukan memukul untuk menyakitkan atau memukul
kerana geram). Secara tidak langsung, wanita tadi telah membocorkan rahsia
rumah tangganya dengan menceritakan keburukan suaminya kepada pihak
ketiga iaitu Rasulullah s.a.w.
Maka dalam kes seumpama ini, tidak menjadi kesalahan bagi isteri (atau
suami) untuk membuka rahsia rumah tangganya kerana ia dibuat demi
kepentingan atau kebaikan rumah tangga itu sendiri. Iaitu apabila timbul
masalah dalam hubungan suami isteri yang tidak dapat diselesaikan melalui
perbincangan bersama, dan pihak suami atau isteri merasakan bahawa dia sudah
tidak mampu menghadapinya, maka satu jalan penyelesaian perlu diambil
dengan melibatkan ‘orang luar’, dengan kata lain, rahsia rumah tangga terpaksa
dibuka ke pengetahuan seseorang. Maka beberapa perkara harus diambil kira
iaitu:
i) Merujuk Kepada Orang Yang Sesuai
Andainya sudah bulat tekad untuk membawa soal dalaman rumah tangga
kepada orang lain, maka haruslah dirujuk kepada orang yang tepat kerana bukan
sebarangan orang boleh menjadi tempat mengadu masalah apalagi jikalau ia
melibatkan perkara sulit. Maka pastikanlah bahawa orang yang diadu itu adalah
orang yang amanah, boleh dipercayai, memiliki sifat adil mudah dipengaruhi
emosi, tenang dan berwatak pendamai. Jika tidak, dia mungkin menjadi
penghasut dan pengusut masalah. Tidak kira sama ada ia merupakan teman
rapat atau pun seorang kaunselor yang berpengalaman, yang penting di boleh
membantu dalam memberi pandangan dan nasihat, atau menjadi orang tengah
dalam membetulkan hubungan dua hala antara suami isteri yang tergendala.
ii) Membuka Rahsia yang sesuai
Kita harus ingat bahawa orang yang diadu itu tetap merupakan ‘orang luar’
dalam konteks sesebuah rumah tangga. Oleh itu apa jua rahsia yang mahu
diceritakan kepadanya harus dibataskan kepada hal-hal yang berkaitan dengan
masalah yang dihadapi sahaja. Tidak lebih daripada itu. Jangankan disebabkan
pengaruh emosi, kita membuka segala rahsia pasangan.
iii) Merujuk kepada Hakam
“Hakam” adalah wakil daripada kedua-dua pihak suami dan isteri di mana pihak
lelaki diwakili seorang hakam, begitu juga dengan pihak wanita. Adakalanya
mahkamah sendiri yang akan melantik hakam tersebut di mana kedua-dua
hakam ini berfungsi sebagai pendamai untuk membantu menyelesaikan kes yang
dihadapi.
Hal ini disebutkan melalui firman Allah SWT yang maksudnya:
“Dan jika kamu khuatirkan ada persengketaan antara kedua-duanya
(suami isteri), maka kirimlah seorang hakam dari keluarga lelaki dan seorang
hakam dari keluarga perempuan.” (An-Nisa’: 35)
Kedua-dua hakam ini akan melakukan ‘soal selidik’ ke atas suami atau
isteri dalam sesi berasingan, untuk mengetahui punca dan kedudukan masalah.
Di sinilah pentingnya peranan hakam yang dipilih itu yang mesti memiliki sifat
sebagai orang yang boleh dipercayai, bijaksana dan adil, boleh menyimpan
rahsia, bijak bertindak dan tidak menyebelahi mana-mana pihak. Dalam hal ini,
suami mahupun isteri harus memberi kepercayaan kepada hakam di mana
sedikit sebanyak rahsia rumah tangga mereka terpaksa diluahkan. Kemudian
kedua-dua hakam ini akan bertemu untuk mencari penyelesaian. Andainya
didapati tidak ada lagi titik temu antara kedua-dua suami isteri, kedua-dua
hakam harus sepakat untuk membuat keputusan memisahkan mereka dengan
cara baik di mana ia perlu dirujuk kepada mahkamah.
iv) Merujuk kepada mahkamah
Ini merupakan peringkat terakhir di mana jalan penyelesaian melalui
perbincangan dan melalui kaunselor atau orang tengah “hakam” tidak lagi
membuka sebarang harapan untuk perdamaian. Di sini mahkamah boleh
membuat keputusan ke atas masa depan rumah tangga tersebut di mana rahsia
rumah tangga terbabit terpaksa disingkap di hadapan hakim atau mahkamah.
Mengambil Iktibar:
Teladanilah kisah-kisah yang pernah berlaku di zaman Rasulullah s.a.w. seperti
kebijaksanaan saiditina Khadijah r.a. dalam menjaga rahsia kerasulan Rasulullah
iaitu selepas menerima wahyu pertama di Gua Hira’ di mana beliau telah
bertindak bijak dengan menceritakan peristiwa itu hanya kepada orang tertentu
untuk mendapatkan pandangan dan tidak merujuk kepada sebarangan orang
tetapi memilih orang yang telah dikenal pasti layak menjadi tempat rujuk dan
boleh menyimpan rahsia. Orang itu adalah sepupunya sendiri, Waraqah bin
Naufal, seorang alim yang masih berpegang pada ajaran tauhid. Rahsia ini
disimpan kemas sehinggalah Rasulullah s.a.w. sendiri menerima perintah untuk
pergi ke tengah masyarakat menyampaikan amanah wahyu yang diterimanya.
Kesimpulannya, biar apa pun masalah yang dihadapi termasuklah hal rumah
tangga, selaku seorang Islam hendaklah kita sentiasa mengingati Allah dan
memohon bantuan daripadanya. Kerjakanlah solat istikharah dan solat hajat
sebelum membuat apa jua keputusan agar diberi hidayah dan kekuatan. Di
samping itu ambillah iktibar daripada hitam putih kehidupan masyarakat
sekeliling kita. Bak kata pepatah “Yang baik, jadikan teladan, yang buruk jadikan
sempadan.”
Majalah Sinar Rohani, Mac 2003
Rumah tangga perlu dibina berasaskan kepada nilai-nilai murni yang cukup
sempurna kerana rumahtangga yang sempurna dan bahagia akan mampu
menjamin lahirnya suami, isteri, ibu bapa dan anak-anak yang berkualiti. Untuk
itu seharusnya suami isteri membuat persediaan secukupnya berkenaan ilmu
rumahtangga untuk diaplikasikan dalam kehidupan berkeluarga. Betapa tidak,
rata-rata ibu bapa tidak begitu serius dalam mengendalikan urusan rumah
tangga mereka. Cukuplah sekadar menyediakan makan pakai serta
menguruskan persekolahan anak-anak tanpa mementingkan unsur kasih sayang
dan merapatkan hubungan antara kesemua ahli keluarga. Kesannya berlakulah
kes perceraian yang bukan sahaja melibatkan golongan muda bahkan yang
sudah tua. Malah yang lebih menyedihkan, kerosakan rumah tangga ini
menyebabkan pelbagai isu serius timbul seperti penderaan terhadap isteri, anak,
sumbang mahram dan seumpamanya.
Mengawal Sikap
Kebijaksanaan suami isteri dalam mengendalikan rumah tangga adalah aspek
yang paling penting dalam menjaga kerukunan sebuah keluarga kerana di antara
unsur yang boleh mengganggu hubungan kasih sayang ialah kegagalan pihak
suami atau isteri dalam menjaga rahsia rumahtangga di mana banyak sekali
rumah tangga yang kucar-kacir disebabkan suami atau isteri yang bersikap suka
menjaja dan menyebarkan rahsia pasangannya kepada orang lain.
Hakikat Rahsia
Hakikat rahsia rumahtangga yang dimaksudkan sebenarnya adalah terbahagi
kepada beberapa bentuk yang perlu diketahui kedudukannya seperti:
1. Rahsia khusus: Rahsia-rahsia khusus adalah hal peribadi yang diminta
secara khusus oleh suami atau isteri kepada pasangannya supaya dirahsiakan.
Iamam al-Ghazali ada mencatatkan di dalam kitabnya Mukasyafatu al-Qulub
tentang beberapa tafsiran ulama mengenai perintah Allah kepada orang-orang
mukmin supaya menjaga dan di mana antara amanah itu ialah “satu perkataan
atau ayat” yang diamanahkan supaya dijaga dan dirahsiakan. Maka wajib
menjaga amanah tersebut. Begitu juga sesuatu yang dibisikkan kepada
pasangan dengan permintaan supaya ia menjadi rahsia antara mereka berdua,
maka ia tergolong dalam amanah yang wajib dijaga.
2. Rahsia Yang Menyentuh Keselamatan: Mungkin ada orang yang
memusuhi pasangan kita berniat jahat dan hendak mengkhianati dan
menganiayainya. Musuh itu mungkin menyamar dengan meminta daripada kita
segala maklumat, latar belakang dan sebagainya. Dalam keadaan ini kita
sebagai pasangannya harus cerdik dan bijaksana. Tersalah memberi maklumat
kepada musuh sesungguhnya akan mengundang bahaya kerana sejarah ada
mencatatkan tentang kisah isteri Sam’un al-Ghazi yang mendedahkan rahsia
kekuatan suaminya kepada pihak musuh hingga menyebabkan nyawa suaminya
terancam. Oleh itu janganlah terlalu jujur atau memberi segala maklumat
sehingga mendedahkan “rahsia” keselamatan pasangan. Seboleh mungkin
cubalah mengesan helah orang yang berniat jahat terhadap pasangan melalui
tutur kata atau perilaku mereka.
3. Rahsia Harta Benda: Harta benda dan kewangan pasangan juga adalah
rahsia yang wajib dijaga dan dipertahankan oleh isteri. Dalam hal ini, isteri
terutamanya yang berfungsi sebagai pengurus rumah tangga tentulah orang
yang paling berperanan dalam menjaga rahsia rumah tangga yang dibina kerana
Rasulullah SAW sendiri pernah bersabda yang bermaksud: “Sebaik-baik isteri
adalah yang dapat menyenangkan hati suaminya apabila suami melihatnya dan
apabila disuruh dia menurut perintahmu, dan ia dapat menjaga kehormatan
dirinya dan harta bendamu ketika engkau tiada di rumah.” (at-Thabrani)
Dalam konteks ini, rumah tangga dan segala isinya adalah dikatakan
“harta” dan benteng rahsia keluarga. Adalah menjadi tanggungjawb suami
isteri menjaganya dengan sebaik-baiknya. Sehubungan itu, Islam melarang
keras orang yang mencuri-curi pandang ke dalam rumah orang lain tanpa
mendapatkan keizinan daripada tuan rumah. Sabda Rasulullah s.a.w. : “Jika
ada orang yang menjengok-jengok rumahmu tanpa izin, lalu engkau
melontarkan batu kepadanya sehingga pecah matanya, tidaklah engkau
berdosa.” (Bukhari dan Muslim)
4. Rahsia Bilik Tidur: Inilah rahsia yang paling utama dan benteng terakhir
rahsia rumah tangga di mana rahsia yang berkaitan hubungan kelamin suami
isteri ini hendaklah disembunyikan dan hanya menjadi rahsia antara pasangan
kerana adalah haram dan berdosa hukumnya sekiranya salah seorang dari
pasangan menghebahkan hubungan mereka kepada pengetahuan, pendengaran
dan penglihatan orang lain meskipun anak-anak sendiri. Itulah sebabnya
mengapa Islam mensyariatkan agar dipisahkan tempat tidur anak-anak sejak
mereka berusia tujuh tahun serta mengajarkan kepada mereka supaya memberi
salam dan meminta izin terlebih dahulu sebelum masuk ke bilik ibu bapa mereka
terutamanya pada tiga masa seperti yang disebut di dalam al-Quran iaitu
sebelum Subuh, sekitar waktu Zuhur dan selepas Isyak kerana pada waktuwaktu
ini kemungkinan suami isteri sedang bersama atau pun mereka sedang
berehat, bersantai atau tidur.
5. Rahsia Berhubung Soal Maruah: Maruah melibatkan aurat, aib dan
kelemahan seseorang. Firman Allah S.W.T. yang maksudnya: “Adapun wanitawanita
yang solehah itu ialah wanita-wanita yang patuh (taat) dan memelihara
kehormatan dirinya semasa ketiadaan suaminya sebagaimana Allah telah
memelihara mereka.” (An-Nisa: 34) Dalam hal ini banyak perkara boleh
berlaku sekiranya pasangan gagal menjaga maruah dirinya seperti:
i. Isteri atau suami berlaku curang terhadap pasangannya.
ii. Pasangan mencari hiburan di luar rumah.
iii. Pasangan menduakan suami atau isteri.
iv. Pasangan menceritakan rahsia rumah tangganya kepada orang lain.
6. Rahsia Berhubung Nafkah: Dalam hal ini suami adalah wajib hukumnya
untuk memberi nafkah atau perbelanjaan untuk isteri dan anak-anaknya.
Pemberian ini adalah mengikut kemampuan, tidak sampai dilabelkan sebagai
suami yang bakhil dan kedekut atau pun suami yang terlalu boros dan
bermewah-mewah. Pokok pangkalnya seseorang itu wajib memberikan nafkah
menurut kemampuannya. Oleh itu permasalahan sara hidup hendaklah
dibincangkan sebaiknya dengan pasangan agar tidak menganiayai diri sendiri,
isteri mahu pun anak-anak. Malah elakkan daripada menjadi topik perbualan
atau pun umpatan orang lain lantaran kegagalan kita menyimpan rahsia
tersebut.
Jika Sudah Terpaksa
Sikap saling memahami dan berlapang dada (sabar) adalah yang paling utama
mesti ada di dalam jiwa setiap individu yang menjadi suami atau isteri. Tidak
seharusnya mana-mana pihak, suami atau isteri bertindak meluahkan perasaan
dan menceritakan rahsia pasangan kepada orang luar sebelum cuba
menyelesaikan masalah itu dengan jalan perbincangan melainkan tidak ditemui
jalan penyelesaian lain sehingga rahsia rumah tangga terpaksa diluahkan kepada
pihak ketiga.
Contohnya sebagaimana peristiwa yang telah berlaku di zaman Rasulullah
SAW di mana seorang wania mengadu kepada baginda bahawa dia telah dipukul
oleh suaminya. Pada awalnya, Rasulullah memutuskan bahawa suaminya boleh
dikenakan qisas (pukul dibalas pukul), tetapi pada ketika itu juga telah turun
wahyu yang membolehkan suami memukul isterinya dalam keadaan tertentu
iaitu dengan tujuan mendidik (bukan memukul untuk menyakitkan atau memukul
kerana geram). Secara tidak langsung, wanita tadi telah membocorkan rahsia
rumah tangganya dengan menceritakan keburukan suaminya kepada pihak
ketiga iaitu Rasulullah s.a.w.
Maka dalam kes seumpama ini, tidak menjadi kesalahan bagi isteri (atau
suami) untuk membuka rahsia rumah tangganya kerana ia dibuat demi
kepentingan atau kebaikan rumah tangga itu sendiri. Iaitu apabila timbul
masalah dalam hubungan suami isteri yang tidak dapat diselesaikan melalui
perbincangan bersama, dan pihak suami atau isteri merasakan bahawa dia sudah
tidak mampu menghadapinya, maka satu jalan penyelesaian perlu diambil
dengan melibatkan ‘orang luar’, dengan kata lain, rahsia rumah tangga terpaksa
dibuka ke pengetahuan seseorang. Maka beberapa perkara harus diambil kira
iaitu:
i) Merujuk Kepada Orang Yang Sesuai
Andainya sudah bulat tekad untuk membawa soal dalaman rumah tangga
kepada orang lain, maka haruslah dirujuk kepada orang yang tepat kerana bukan
sebarangan orang boleh menjadi tempat mengadu masalah apalagi jikalau ia
melibatkan perkara sulit. Maka pastikanlah bahawa orang yang diadu itu adalah
orang yang amanah, boleh dipercayai, memiliki sifat adil mudah dipengaruhi
emosi, tenang dan berwatak pendamai. Jika tidak, dia mungkin menjadi
penghasut dan pengusut masalah. Tidak kira sama ada ia merupakan teman
rapat atau pun seorang kaunselor yang berpengalaman, yang penting di boleh
membantu dalam memberi pandangan dan nasihat, atau menjadi orang tengah
dalam membetulkan hubungan dua hala antara suami isteri yang tergendala.
ii) Membuka Rahsia yang sesuai
Kita harus ingat bahawa orang yang diadu itu tetap merupakan ‘orang luar’
dalam konteks sesebuah rumah tangga. Oleh itu apa jua rahsia yang mahu
diceritakan kepadanya harus dibataskan kepada hal-hal yang berkaitan dengan
masalah yang dihadapi sahaja. Tidak lebih daripada itu. Jangankan disebabkan
pengaruh emosi, kita membuka segala rahsia pasangan.
iii) Merujuk kepada Hakam
“Hakam” adalah wakil daripada kedua-dua pihak suami dan isteri di mana pihak
lelaki diwakili seorang hakam, begitu juga dengan pihak wanita. Adakalanya
mahkamah sendiri yang akan melantik hakam tersebut di mana kedua-dua
hakam ini berfungsi sebagai pendamai untuk membantu menyelesaikan kes yang
dihadapi.
Hal ini disebutkan melalui firman Allah SWT yang maksudnya:
“Dan jika kamu khuatirkan ada persengketaan antara kedua-duanya
(suami isteri), maka kirimlah seorang hakam dari keluarga lelaki dan seorang
hakam dari keluarga perempuan.” (An-Nisa’: 35)
Kedua-dua hakam ini akan melakukan ‘soal selidik’ ke atas suami atau
isteri dalam sesi berasingan, untuk mengetahui punca dan kedudukan masalah.
Di sinilah pentingnya peranan hakam yang dipilih itu yang mesti memiliki sifat
sebagai orang yang boleh dipercayai, bijaksana dan adil, boleh menyimpan
rahsia, bijak bertindak dan tidak menyebelahi mana-mana pihak. Dalam hal ini,
suami mahupun isteri harus memberi kepercayaan kepada hakam di mana
sedikit sebanyak rahsia rumah tangga mereka terpaksa diluahkan. Kemudian
kedua-dua hakam ini akan bertemu untuk mencari penyelesaian. Andainya
didapati tidak ada lagi titik temu antara kedua-dua suami isteri, kedua-dua
hakam harus sepakat untuk membuat keputusan memisahkan mereka dengan
cara baik di mana ia perlu dirujuk kepada mahkamah.
iv) Merujuk kepada mahkamah
Ini merupakan peringkat terakhir di mana jalan penyelesaian melalui
perbincangan dan melalui kaunselor atau orang tengah “hakam” tidak lagi
membuka sebarang harapan untuk perdamaian. Di sini mahkamah boleh
membuat keputusan ke atas masa depan rumah tangga tersebut di mana rahsia
rumah tangga terbabit terpaksa disingkap di hadapan hakim atau mahkamah.
Mengambil Iktibar:
Teladanilah kisah-kisah yang pernah berlaku di zaman Rasulullah s.a.w. seperti
kebijaksanaan saiditina Khadijah r.a. dalam menjaga rahsia kerasulan Rasulullah
iaitu selepas menerima wahyu pertama di Gua Hira’ di mana beliau telah
bertindak bijak dengan menceritakan peristiwa itu hanya kepada orang tertentu
untuk mendapatkan pandangan dan tidak merujuk kepada sebarangan orang
tetapi memilih orang yang telah dikenal pasti layak menjadi tempat rujuk dan
boleh menyimpan rahsia. Orang itu adalah sepupunya sendiri, Waraqah bin
Naufal, seorang alim yang masih berpegang pada ajaran tauhid. Rahsia ini
disimpan kemas sehinggalah Rasulullah s.a.w. sendiri menerima perintah untuk
pergi ke tengah masyarakat menyampaikan amanah wahyu yang diterimanya.
Kesimpulannya, biar apa pun masalah yang dihadapi termasuklah hal rumah
tangga, selaku seorang Islam hendaklah kita sentiasa mengingati Allah dan
memohon bantuan daripadanya. Kerjakanlah solat istikharah dan solat hajat
sebelum membuat apa jua keputusan agar diberi hidayah dan kekuatan. Di
samping itu ambillah iktibar daripada hitam putih kehidupan masyarakat
sekeliling kita. Bak kata pepatah “Yang baik, jadikan teladan, yang buruk jadikan
sempadan.”
Selasa, 28 Ogos 2012
Kasih Sayang Allah Pada Wanita - Ibnu Ahmad
KASIHNYA ALLAH PADA WANITA
"Keistimewaan yang Allah SWT berikan kepada wanita terlalu banyaknya". "Kasihnya Allah SWT kepada wanita!" Itulah kata-kata yang paling mudah digunakan untuk menggambarkan 'layanan' istimewa terhadap wanita dalam Islam. Sesungguhnya, tidak akan ada mana-mana ajaran, ideologi, isme atau agama lain yang dapat melayan wanita dengan sebegitu baik sepertimana Islam melayan wanitanya. Malah, kalau bergabung pun kesemua wanita yang cerdik pandai, berharta dan berkuasa di seluruh dunia ini untuk menambah hak dan pengiktirafan buat mereka, mereka pasti tidak akan mencapai taraf kemuliaan serta layanan baik yang Allah SWT tawarkan buat seorang wanita di dalam Islam.
Namun, ramai wanita yang tidak memahami hal ini. Lantaran itu kebanyakan mereka tertipu oleh nafsu sendiri dan merasa terkongkong dengan amalan atau larangan tertentu yang digunakan ke atas wanita Islam seperti amalan menutup aurat, larangan bergaul bebas, poligami, larangan wanita menjadi pemimpin dan lain-lain lagi. Mereka cukup takut dan gerun dengan kesemua amalan atau larangan yang dianggap sangat menindas wanita. Walhal kalau dikaji setiap satu amalan atau larangan itu, mudah sahaja untuk melihat hikmah dan kebaikannya kepada kaum wanita itu sendiri.
Lalu kita melihat apa yang diperjuangkan oleh pejuang-pejuang hak wanita ialah mereka kalau boleh tidak mahu sebarang sekatan dikenakan ke atas mereka. Tentulah ini tidak munasabah. Sedangkan manusia sendiri banyak membuat peraturan-peraturan serta larangan itu dan ini, atas alasan hendak menjaga keselamatan diri atau masyarakat awam. Contohnya, dalam soal lalu-lintas, terlalu banyak peraturan dan larangan yang manusia buat seperti jangan memandu melebihi had laju, tidak boleh letak kereta di garisan kuning, mesti berhenti apabila ada isyarat lampu merah, mesti hidupkan lampu selepas pukul 7 malam dan berbagai-bagai lagi. Kalau dalam bidang sekecil ini pun perlu banyak peraturan dan larangan, sudah tentulah dalam bidang kehidupan lebih memerlukan lagi, dan lebih-lebih lagilah kalau skopnya itu jauh lebih luas iaitu untuk keselamatan dunia dan Akhirat.
Tuhan sebenarnya sangat kasih dan memuliakan kaum wanita. Segala suruhan dan larangan yang Tuhan kenakan ke atas kaum wanita tidak lain dan tidak bukan ialah untuk memastikan keselamatan dirinya dan masyarakat dan sekali-kali bukan untuk menyusahkan mereka. Tetapi, atas hujah dan alasan apa dakwaan ini dibuat? Mari kita lihat satu persatu pengiktirafan yang diberikan olehTuhan kepada wanita, sama ada setara langsung atau pun tidak.
1 ) Gelaran bagi `isteri' di dalam Al Quran
Perkataan yang Allah SWT gunakan di dalam Al Quran untuk menunjukkan suami atau isteri adalah perkataan yang sama, sedangkan dalam bahasa- bahasa lain, perkataan untuk suami dan perkataan untuk isteri menggunakan dua perkataan yang berbeza. Misalnya, dalam bahasa Inggeris, perkataan untuk suami ialah `husband' manakala perkataan untuk isteri ialah `wife'. Sementara dalam bahasa Perancis pula, perkataan untuk suami ialah `mari' manakala perkataan `femme' untuk isteri.
Tetapi di dalam Al Quran, suami dan isteri tidak disebut dua perkataan yang berbeza `zaujuh' dan `zaujati'. Hanya satu perkataan yang digunakan untuk kedua-duanya iaitu `zaujuh' yang bermakna `pasangan'. Islam melihat suami dan isteri adalah pasangan, penutup dan juga pelindung buat yang lain. Mereka dilihat sebagai sepasang, bukan berasingan. Sudah tentulah ini bermakna yang kaum lelaki di dalam Islam tidak dianggap lebih mulia daripada kaum wanitanya. Apabila kita mengatakan sepasang kaca mata, sepasang stokin atau sepasang baju, tentulah kita menganggap mereka setara dan tidak dapat dipisahkan di antara satu sama lain. Dan sudah tentulah kita tidak menganggap yang stokin kanan lebih hebat daripada stokin kiri atau kaca mata kanan lebih baik daripada kaca mata kiri. Begitulah tamsilannya sepasang suami isteri di dalam Islam seperti yang tercatat di dalam Al Quran.
Namun, gelaran zaujuh ini hanya diberikan kepada isteri yang sama beriman. Bagi isteri yang tidak beriman, mereka tidak disebut zaujuh. Contohnya, isteri Nabi Lut dan isteri Nabi Nuh. Di dalam Al Quran, mereka disebut 'imraah', kerana isteri sebegini tidak dianggap pelengkap, pelindung atau penutup kepada suaminya.
2 ) Pembelaan Rasulullah SAW Terhadap Wanita
Rasulullah SAW ada banyak menyatakan Hadis-Hadis yang menunjukkan betapa wanita itu dimuliakan di dalam Islam. Antaranya:
a. "Syurga di bawah telapak kaki ibu." Apakah wanita tidak rasa mulia dengan Hadis ini? Mengapa Rasulullah SAW memilih perkataan "di bawah telapak kaki" dan bukan "di dalam tangan" atau "di sisi" seorang ibu? Sudah tentu ini sangat menggambarkan mulianya seorang wanita di dalam Islam. Seorang yang faham tentu akan sangat memandang mulia, menghormati, membela serta berlumba-lumba untuk berkhidmat dan meng'hamba'kan diri kepada ibunya (dengan syarat segala yang dibuat itu tidak melanggar syariat). Tidakkah beruntung menjadi seorang ibu di dalam Islam? Dia tidak akan terbiar dan dipinggirkan, malah akan sentiasa dibela, dihormati dan dimuliakan oleh anak-anaknya.
b. "Orang yang paling baik dari antara kamu itu ialah yang paling baik kepada isi rumahnya, dan aku ini orang yang paling baik dari antara kamu kepada isi rumahku."
c. "Tidak akan memuliakan perempuan-perempuan melainkan orang yang mulia, dan tidak menghina akan perempuan-perempuan melainkan orang yang hina."(Hadis riwayat Ibnu `Asakir)
d. "Bergaullah kamu dengan isteri-isteri kamu dengan cara yang sopan. Kemudian bila kamu tidak menyukai mereka, (maka bersabarlah) kerana mungkin kamu tidak menyukai sesuatu, padahal Allah menjadikan padanya kebaikan yang banyak."
e. "Janganlah seorang mukmin lelaki membenci kepada seorang
(isterinya yang) mukminah, kerana walaupun ada satu perangainya yang lelaki itu tidak suka, tetapi (tentu) ada lain perangainya yang is suka."(Hadis riwayat Ahmad dan Muslim)
Demikianlah hak-hak istimewa seorang wanita yang diberi oleh Islam. Dalam satu masyarakat yang bertaqwa, kaum wanita tidak perlu bimbang yang mereka akan diperleceh, dipermain atau diperkotak-katikkan oleh kaum lelaki, sebaliknya mereka boleh yakin bahawa pihak lelaki akan sentiasa melindungi, menasihati, menegur dan membimbing mereka dengan ikhlas.
3 ) Bahagian Tubuh Wanita Dianugerahkan Nama yang Mulia
Dalam tubuh wanita, ada satu bahagian yang diberi nana yang begitu mulia iaitu rahim. Perkataan ini diambil dari nama Tuhan, yang bermaksud `Maha Penyayang'. Sudah tentulah Tuhan tidak akan memberikan nama yang semulia ini kepada sesuatu yang hina di sisi- Nya. Sudah tentuTuhan akan memilih sesuatu yang mulia juga untuk dianugerahkan nama yang begitu mulia. Tuhan tidak berikan nama yang semulia ini kepada bahagian tubuh lelaki tetapi Dia memberikannya kepada bahagian tubuh wanita. Rahim inilah yang merupakan penghubung kepada makhluk. Di dalam rahimlah, wanita menjaga ciptaanTuhan dan memberi makan kepada apa yang Tuhan ciptakan.
Kaum wanita sepatutnya merasa sangat malu kepada Tuhan kerana memberi penghargaan yang begitu tinggi kepada mereka. Siapa boleh nafikan kepentingan rahim untuk kewujudan manusia? Anugerah rahim kepada wanita sebenarnya sudah cukup untuk membuktikan akan mulianya wanita di sisi Tuhan.
4 ) Diberi Pahala yang Berterusan
Wanita disebut `kurang dari sudut agama', tetapi ini bukan bermaksud yang wanita itu kurang dari sudut iman dan taqwanya. Mereka cuma kurang bersolat ketika datang haid dan nifas. Namun, oleh kerana di waktu-waktu lain mereka sentiasa bersolat, maka sepanjang waktu haid dan nifas itu, Tuhan tetap memberikan juga pahala solat sekiranya mereka dapat bersabar dengan keadaannya yang tidak selesa itu.
Bayangkan seorang wanita yang baru melahirkan anak. Sudahlah digugurkan dosa-dosanya seperti seorang bayi yang baru lahir, diberikan pula pahala solat percuma sepanjang dia dalam keadaan nifas. Dan kalau dia sabar menyusu, memelihara dan melayan kerenah anaknya pula, makin banyaknya pahala yang Tuhan sediakan untuknya.
Aduh! Maha Pemurahnya Tuhan kepada wanita. Maha Baiknya Tuhan kepada golongan yang sering dianggap lemah dan terpinggir ini! Kalaulah wanita-wanita pejuang hak asasi itu tahu begini sekali ganjaran- ganjaran yang Tuhan berikan kepada seorang wanita mukminah, pastilah mereka akan meninggalkan perjuangan mereka. Tidak ada apa-apa lagi hak yang perlu diperjuangkan oleh seorang wanita mukminah. Yang Tuhan tawarkan itu pun sudah terlampau banyaknya.
Oleh: Azlan Mohamad
Wallahua'lam....
Posted in: Dakwah Dan Nasihat,Lelaki Dan Wanita
Anak Juga Wajib Menafkahi Orang Tuanya
Seorang anak wajib memberikan nafkah kepada orang tua dan anak-anaknya, bila keadaan keuangannya mengizinkan dan kedua orang tuanya hidup dalam kemiskinan. Bahkan, menurut Al Ustadz Ahmad Isa Asyur dalam kitabnya "Birrul Walidain", beberapa ulama berpendapat bahwa kewajiban memberi nafkah itu tidak hanya sebatas kepada kedua orang tua, tetapi juga kepada seluruh keleuarga terdekat, berdasarkan firman Allah Swt yang berbunyi:
"Orang-orang yang bertalian darah, yang satu lebih utama (menunjang) yang lain dalam Kitab Allah"
Berdasarkan ayat ini, maka jelaslah bahwa seorang ayah wajib memberi nafkah kepada anak-anaknya, dan anak-anak wajib memberi nafkah kepada ayahnya yang kekurangan. Dalam hal ini tidak ada perbedaan antara laki-laki dan perempuan, antara yang memperoleh waris atau tidak.
Bukti kewajiban lain bagi anak-anak kepada kedua orang tuanya, tertuang dalam QS. Lukman ayat 15: "Dan bergaullah dengan keduanya di dunia dengan baik."
Dan di dalam Surat Al Ahqaf disebutkan: "Dan Kami wasiatkan kepada manusia supaya berbuat baik kepada kedua orang tuanya."
Seorang anak yang baik, berbakti dan kasih terhadap orang tuanya, tidak akan membiarkan kedua orang tuanya hidup dalam kemiskinan dan kekurangan, sementara ia dan sanak keluarganya hidup bergelimang kemewahan.
Rasulullah saw menegaskan dalam hadist, "Sebaik-baiknya makanan orang adalah yang diperoleh dari jerih payahnya, dan anak itu hasil dari jerih payahnya." (Dikeluarkan oleh Ahmad dan Ashabus Sunan)
Ibnu Hibban dan Al-Hakim berkata, Rasulullah Saw bersabda, "Sesungguhnya anak kalian adalah karunia dari Allah, dan harta mereka bagi kalian, kalau kalian membutuhkan." Karena itulah di dalam surat Al Lahab dikatakan, "Tiada guna baginya harta benda dan apa-apa yang diusahakan (kasab)." Sebagai bukti lainnya bahwa anak-anak termasuk kasab orang tuanya, karena ayat itu berarti, "Tidak ada guna baginya harta dan anak-anaknya."
Adapun kewajiban memberi nafkah kepada ibu-bapak, termasuk kakek dan nenek, jika kita telah memenuhi syarat-syarat, yaitu:
1. Keluasan rezeki si anak, artinya kalau rezeki itu sudah cukup untuk kebutuhan anak istrinya dan lebih dari sehari semalam. Yang selebihnya itulah yang diinfakkan kepada ibu-bapak atau keluarganya yang kekurangan. Kalau ia tidak memiliki harta, namun mampu berusaha, maka kelebihan dari hasil usahanya itulah yang diberikan.
2. Kalau kedua orang tuanya hidup tidak berkecukupan.
3. Kalau keduanya sudah tidak menghasilkan uang lagi. Karena jika orang tua masih dapat menghasilkan, hal itu dapat memenuhi kebutuhan hidupnya. Apakah sia anak tega melihat kedua orang tuanya yang tak mampu bekerja lagi, dipaksa untuk bekerja mencari nafkah?.
Jika kondisi anak juga dalam kesulitan, maka tanggung jawab pemenuhan kebutuhan primer keluarga itu jatuh kepada negara. Baitul Maal berkewajiban memberikan santunan kepada mereka.
Wallahu a'lam. (msr)
Petikan dari: Suara Islam Online
Khamis, 26 Julai 2012
Selasa, 24 Julai 2012
Ahad, 22 Julai 2012
Malam Seribu Bulan - Penulis Al-Ustadz Qomar Suaidi Lc
Keutamaan Malam Seribu Bulan
Malam Lailatul Qadar adalah malam yg dimuliakan Allah. Allah menamai dgn Lailatul Qadar menurut sebagian pendapat krn pada malam itu Allah mentakdirkan ajal rizki dan apa yg terjadi selama satu tahun dari aturan-aturan Allah . Hal ini sebagaimana Allah firmankan:
Pada malam itu dijelaskan segala urusan yg penuh hikmah.
Di dlm ayat tersebut Allah menamai Lailatul Qadar krn sebab tersebut. Menurut pendapat lain disebut malam Lailatul Qadar krn malam tersebut memiliki kedudukan yg tinggi di sisi Allah. Allah menyebut sebagai malam yg berkah sebagaimana firman-Nya:
Sesungguh kami menurunkan pada suatu malam yg diberkahi dan sesunggunh kami-lah yg memberi peringatan.
Allah juga memuliakan malam ini dlm firman-Nya:
Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu? Malam kemuliaan itu lbh baik dari seribu bulan.
Maksud amalan di malam yg barakah ini menyamai pahala amal seribu bulan yg tdk ada Lailatul Qadar padanya. Seribu bulan sama dgn 83 tahun lebih. Ini menunjukkan keutamaan malam yg besar ini. Oleh karena Nabi berusaha mencari malam Lailatul Qadar. Beliau bersabda:
“Barang siapa shalat di malam Lailatul Qadar krn keimanan dan mengharapkan pahala mk dia akan diampuni dosa yg telah lampau ataupun yg akan datang.”
Allah juga mengabarkan bahwa pada malam itu malaikat Jibril dan ruh turun. Ini menunjukkan betapa besar dan penting malam ini krn turun malaikat tdk terjadi kecuali utk perkara yg besar. Kemudian Allah mensifati malam itu dgn firman-Nya:
Malam itu kesejahteraan sampai terbit fajar.
Allah mensifati malam tersebut dgn malam keselamatan. Ini menunjukkan kemuliaan kebaikan dan keberkahannya. Orang yg terhalangi dari kebaikan malam itu berarti terhalangi dari kebaikan yg sangat banyak. Inilah keutamaan-keutamaan yg besar pada malam barakah ini.
Akan tetapi Allah menyembunyikan di bulan Ramadhan agar seorang muslim bersungguh-sungguh mencarinya. Sehingga amal semakin banyak dan dgn itu ia menggabungkan antara banyak amal di seluruh malam-malam Ramadhan dan bertepatan dgn malam Lailatul Qadar dgn segala keutamaan kemuliaan dan pahalanya. Sehingga dgn itu ia mengumpulkan antara dua kebaikan. Ini merupakan karunia Allah atas hamba-hamba-Nya.
Ringkas bahwa Lailatul Qadar adl malam yg besar dan berkah. Juga merupakan ni’mat dari Allah yg mendatangi seorang muslim di bulan Ramadhan. mk jika dia diberi taufik utk memanfaatkan dlm kebaikan ia akan mendapatkan pahala yg besar dan kebaikan yg banyak yg sangat dia butuhkan.
Kapan Malam Lailatul Qadar Itu?
Terdapat riwayat dari Nabi bahwa malam Lailatul Qadar terjadi pada malam 21 malam 23 malam 25 malam 27 atau malam 29 dan akhir malam bulan Ramadhan.
Al-Imam Asy-Syafi’i berkata: “Ini menurut saya wallahu a’lam krn Nabi menjawab sesuai dgn pertanyaannya. Dan pendapat yg paling kuat bahwa itu terjadi pada malam-malam yg ganjil dari sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan berdasarkan sabda Nabi dari ‘Aisyah bahwa Nabi beri’tikaf pada sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan dan beliau mengatakan:
“Carilah Lailatul Qadar pada malam ganjil dari sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan.”
Tanda-Tanda Malam Lailatul Qadar
Dari Ubai ia berkata Rasulullah bersabda:
“Pagi hari dari malam Lailatul Qadar matahari terbit tanpa sinar seperti bejana dari tembaga sampai tinggi.”
Dari Ibnu ‘Abbas ia berkata bersabda Rasulullah :
“Lailatul Qadar adl malam yg tenang cerah tdk panas dan tdk dingin matahari terbit di pagi hari lemah dan berwarna merah.”
Wallahu a’lam.
Khamis, 5 Julai 2012
Isnin, 2 Julai 2012
Imam Al-Bukhari
Pada bulan May 2012, saya berkesempatan berkunjung ke Uzbekistan. Diantara tempat-tempat yang saya lawati ia-lah Makam Imam Al-Bukhari yang terletak kira2 12 kilometer di utara Samarkand.
Muhammad Ibn Ismail Ibn Ibrahim Ibn al-Mughirah Ibn Bardizbah al-Bukhari (محمد بن اسماعيل بن ابراهيم بن المغيرة بن بردزبه البخاري), adalah pengarang kumpulan tradisi yang dikumpulkan dalam Sahih Bukhari, yang dianggap orang Islam Sunni sebagai Hadith sahih daripada Nabi Muhammad s.a.w.. Imam Bukhari (810 – 870) dilahirkan di Bukhara (Bokharä)(kini di Uzbekistan, pada keluarga Iran,pada 194 H (810 M).Berikut adalah sedikit latar belakang beliau.
Latar belakang
Imam al-Bukhari dilahirkan pada 13 Syawal 194 Hijrah di bandar Bokhara, di bahagian timur negeri Uzbekistan. Bapanya meninggal dunia semasa ia masih kanak-kanak, dan ibunya membesarkan beliau bersendirian. Ibunya memelihara dan mendidiknya dengan penuh ihsan serta berkorban apa sahaja untuk memberikan pendidikan yang terbaik kepada beliau. Semasa kecil lagi, nilai intelek Imam Bukhari telah teserlah. Beliau amat warak dan mempunyai daya ingatan yang luar biasa serta mempunyai kesungguhan dalam pelajarannya. Diriwayatkan bahawa ketika di dalam belasan tahun, beliau sudah menghafal 70,000 hadis Rasulullah s.a.w.
Pengajian Hadis
Ketika berumur 16 tahun, Imam Bukhari pergi ke Makkah bersama ibunya untuk menunaikan Haji. Imam Bukhari terlalu seronok berada di Makkah sehinggakan dia memanjangkan tempoh lawatan di Makkah untuk membolehkan beliau berguru dengan cendekiawan di Makkah. Pada umur 18 tahun, Imam Bukhari menerbitkan bukunya yang pertama mengenai sahabat-sahabat Rasulullah s.a.w., dan selepas itu buku sejarah bertajuk "Al-Tarikh-al-Kabir".
Makam Imam Al-Bukhari di Samarkand Imam Bukhari amat meminati sejarah dan hadis-hadis Rasulullah s.a.w. dan menumpukan banyak tenaga bertemu dan belajar dengan cendekiawan yang terulung untuk mempelajari dan membahaskan hadis Rasulullah. Imam Bukhari melawat Damsyik, Kaherah, Baghdad, Basra, Madinah dan lain-lain tempat untuk belajar dan membincangkan hadis-hadis yang dipelajari. Semasa di Baghdad, Imam Bukhari selalu berbincang dengan Imam Ahmed Hanbal, pengasas fahaman (mazhab) Hanbali. Semasa pengembaraannya, Imam Bukhari hanya mempunyai satu matlamat – mengumpulkan seberapa banyak ilmu yang mungkin boleh dikumpul untuk membolehkan beliau membuat pengumpulan yang terbesar sunnah hadis Rasulullah s.a.w.. Beliau begitu giat menulis, dan pada satu ketika berkata "Saya sudah menulis mengenai 1800 orang, setiap satunya meriwayatkan hadis Rasulullah s.a.w., dan saya hanya menulis mengenai mereka yang lulus ujian yang ditetapkan." Imam Bukhari mempunyai ingatan yang mengkagumkan, dan sumbangannya terhadap sains pengumpulan hadis tidak dapat ditandingi. Dia merakamkan hadis Rasulullah s.a.w. dalam buku "Al-Jami-al-Sahih”. Dia membuat penyelidikan selama 16 tahun dan meneliti 600,000 buah hadis sebelum memilih 7,525 buah hadis yang beliau berpuas hati menepati takrif kesahihan yang beliau tetapkan. [sunting]
Diusir dari Bokhara
Kepopularan Imam Bukhari menimbulkan perasaan iri hati di kalangan beberapa orang ulama yang akhirnya mengakibatkan beliau diusir dari bumi Bukhara oleh Gabenornya. Dia mati dalam buangan pada malam Aidilfitri dalam tahun 256 Hijrah di Khartank dekat Samarkand. [1] Makam Imam Al-Bukhari terletak 12 kilometer di utara Samarkand. (Petikan daripada Wikipedia, ensiklopedia bebas).
Muhammad Ibn Ismail Ibn Ibrahim Ibn al-Mughirah Ibn Bardizbah al-Bukhari (محمد بن اسماعيل بن ابراهيم بن المغيرة بن بردزبه البخاري), adalah pengarang kumpulan tradisi yang dikumpulkan dalam Sahih Bukhari, yang dianggap orang Islam Sunni sebagai Hadith sahih daripada Nabi Muhammad s.a.w.. Imam Bukhari (810 – 870) dilahirkan di Bukhara (Bokharä)(kini di Uzbekistan, pada keluarga Iran,pada 194 H (810 M).Berikut adalah sedikit latar belakang beliau.
Latar belakang
Imam al-Bukhari dilahirkan pada 13 Syawal 194 Hijrah di bandar Bokhara, di bahagian timur negeri Uzbekistan. Bapanya meninggal dunia semasa ia masih kanak-kanak, dan ibunya membesarkan beliau bersendirian. Ibunya memelihara dan mendidiknya dengan penuh ihsan serta berkorban apa sahaja untuk memberikan pendidikan yang terbaik kepada beliau. Semasa kecil lagi, nilai intelek Imam Bukhari telah teserlah. Beliau amat warak dan mempunyai daya ingatan yang luar biasa serta mempunyai kesungguhan dalam pelajarannya. Diriwayatkan bahawa ketika di dalam belasan tahun, beliau sudah menghafal 70,000 hadis Rasulullah s.a.w.
Pengajian Hadis
Ketika berumur 16 tahun, Imam Bukhari pergi ke Makkah bersama ibunya untuk menunaikan Haji. Imam Bukhari terlalu seronok berada di Makkah sehinggakan dia memanjangkan tempoh lawatan di Makkah untuk membolehkan beliau berguru dengan cendekiawan di Makkah. Pada umur 18 tahun, Imam Bukhari menerbitkan bukunya yang pertama mengenai sahabat-sahabat Rasulullah s.a.w., dan selepas itu buku sejarah bertajuk "Al-Tarikh-al-Kabir".
Makam Imam Al-Bukhari di Samarkand Imam Bukhari amat meminati sejarah dan hadis-hadis Rasulullah s.a.w. dan menumpukan banyak tenaga bertemu dan belajar dengan cendekiawan yang terulung untuk mempelajari dan membahaskan hadis Rasulullah. Imam Bukhari melawat Damsyik, Kaherah, Baghdad, Basra, Madinah dan lain-lain tempat untuk belajar dan membincangkan hadis-hadis yang dipelajari. Semasa di Baghdad, Imam Bukhari selalu berbincang dengan Imam Ahmed Hanbal, pengasas fahaman (mazhab) Hanbali. Semasa pengembaraannya, Imam Bukhari hanya mempunyai satu matlamat – mengumpulkan seberapa banyak ilmu yang mungkin boleh dikumpul untuk membolehkan beliau membuat pengumpulan yang terbesar sunnah hadis Rasulullah s.a.w.. Beliau begitu giat menulis, dan pada satu ketika berkata "Saya sudah menulis mengenai 1800 orang, setiap satunya meriwayatkan hadis Rasulullah s.a.w., dan saya hanya menulis mengenai mereka yang lulus ujian yang ditetapkan." Imam Bukhari mempunyai ingatan yang mengkagumkan, dan sumbangannya terhadap sains pengumpulan hadis tidak dapat ditandingi. Dia merakamkan hadis Rasulullah s.a.w. dalam buku "Al-Jami-al-Sahih”. Dia membuat penyelidikan selama 16 tahun dan meneliti 600,000 buah hadis sebelum memilih 7,525 buah hadis yang beliau berpuas hati menepati takrif kesahihan yang beliau tetapkan. [sunting]
Diusir dari Bokhara
Kepopularan Imam Bukhari menimbulkan perasaan iri hati di kalangan beberapa orang ulama yang akhirnya mengakibatkan beliau diusir dari bumi Bukhara oleh Gabenornya. Dia mati dalam buangan pada malam Aidilfitri dalam tahun 256 Hijrah di Khartank dekat Samarkand. [1] Makam Imam Al-Bukhari terletak 12 kilometer di utara Samarkand. (Petikan daripada Wikipedia, ensiklopedia bebas).
Jumaat, 8 Jun 2012
Khamis, 7 Jun 2012
Mari sama-sama kita amalkan.. Subhanaallah, Alhamdulillah, Allahuakbar.
Hadis daripada Abu Hurairah: "Pada hari Jumaat itu ada suatu saat, bila mana seorang muslim dapat menepatinya dalam keadaan sedang berdoa, memohon sesuatu drpd Allah, pasti dia akan dianugerahkan apa yg dipohonnya itu."
~ SALAM JUMAAT ~
Dari Abu Musa r.a meriwayatkan bahawa baginda Rasulullah SAW bersabda:
"Allah membuka seluas-luasnya tangan Rahmat-Nya di waktu malam bagi mereka yang melakukan dosa di siang hari dan membuka tangan Rahmat-Nya di waktu siang bagi mereka yang melakukan dosa di waktu malam supaya bertaubat kepada Allah. (Kerahiman ini) akan terus berlaku sehinggalah matahari terbit di sebelah barat."
Rabu, 6 Jun 2012
Selasa, 5 Jun 2012
Langgan:
Catatan (Atom)