Isnin, 21 Januari 2013

KHASIAT AYAT KURSI...


Rasulullah Shallallahualaihi wa sallam bersabda yang artinya, Apabila engkau mendatangi tempat tidur (di malam hari), bacalah Ayat Kursi, niscaya Allah akan senantiasa menjagamu dan setan tidak akan mendekatimu hingga waktu pagi (HR. Al-Bukhari). Jadi sebelum tidur nanti, hendaknya kita merutinkan amalan ini. Dan ini Salah satu sebab masuk ke dalam surga, tetapi tentunya maksud membaca disini sesuai Amaliah Rasulullah SAW agar sempurna amalan kita, yaitu benar bacaannya-faham artinya-mengamalkan konsekuensi Tauhidnya.

Rasulullah Shallallahualaihi wa sallam bersabda yang artinya, Barangsiapa yang membaca Ayat Kursi setelah selesai shalat, maka tidak ada yang menghalanginya masuk surga kecuali kematian. (HR. An-Nasa-i, dinilai shahih oleh Al-Albani)

Rasulullah Shallallahualaihi wa sallam bersabda yang artinya, Tidaklah Allah menciptakan langit dan bumi melebihi agungnya Ayat Kursi (karena di dalam ayat tersebut telah mencakup Nama dan Sifat Allah).

Beberapa hadits di atas menunjukkan keutamaan yang terdapat dalam Ayat Kursi. Apabila kita merutinkannya, maka akan kita dapati keutamaan yang sangat banyak. Hendaknya setiap muslim bersemangat kepada apa yang bermanfaat baginya.

Karena Ayat Kursi sendiri bukanlah ayat yang panjang dan sulit untuk dihapal, diperbaiki bacaannya, faham maknanya serta diamalkan. Seperti ayat ini mengenai kerajaan Allah, maka dituntut keimanan dan ketundukkan hati keada semua firman-Nya tanpa bantahan. Dia harus diagungkan sebenarnya didalam hati bukan malah menganggap remeh ibadah, melanggar Syariat dimana menyalahi tuntunan Rasulullah SAW dan shahabat didalam menjalankan Islam.

Semoga Allah mudahkan. Aamiin.

JERITAN TANGISAN IBLIS...


Dalam Kitab Al Jami' Liahkam Al-Qur'an karya Imam Al Qurthubi dijelaskan bahwa ada 2 hal yang bisa menyebabkan iblis menangis dengan sekeras-kerasnya.

PERTAMA, Ketika diturunkannya Surat Al Fatihah, yang mana surat ini adalah surat yang paling afdhol di dalam Al-Qur'an. Jadi dimanapun dan kapanpun surat al fatihah dibaca, iblis laknatullah akan menjerit dan menangis.

KEDUA, Kelahiran Nabi Muhammad SAW, makhluk yang paling mulia sejagad raya. Karena berkat bimbingan Beliau, orang yang sudah memiliki dosa setumpuk gunung bisa terhapus dosanya hanya dengan mengucapkan syahadat saja.

Sebagai contoh saja, pada zaman Rasulullah SAW ada orang yang tua renta kisaran berumur 100 tahun lebih mengadu kepada Rasulullah SAW.

"Ya Rasulullah, apakah agamamu bisa menghapuskan dosa-dosa yang telah aku perbuat, yang mana dosaku setumpuk gunung, berzina, mabuk, berjudi dan sebagainya dan kalau dikumpulkan akan melebihi dosa orang yang paling banyak dosanya di muka bumi ini," kata orang tua itu.

"Bisa," jawab Rasulullah SAW

"Lalu apa yang harus aku lakukan?" tanya orang tua itu.

Kemudian Rasulullah SAW bersabda,
"Ucapkanlah Syahadat."

Kemudian orang tua itu pergi menuju rumahnya.

Selang 3 hari kemudian terdengar kabar kalau orang tua itu meninggal dunia dan Rasulullah SAW pun bersabda,

"Orang tersebut termasuk golongan orang yang masuk surga."

KETIGA, Ucapan salam.

Ternyata ucapan salam dari seorang mukmin pada mukmin lainnya bisa membuat iblis menangis dengan kerasnya.

Hal ini seperti yang diriwayatkan oleh Ibnu Abbas ra, Ibnu Abbas berkata, "Sesungguhnya iblis yang terkutuk itu akan menangis pada saat seorang mukmin bersalam dan dia (iblis) berkata, "Aduh, celakanya, kedua mukmin itu tidak akan berpisah melainkan akan diampuni dosa-dosanya."

Rasulullah SAW sendiri sangat menekankan ucapan salam bagi seorang mukmin sebelum perkataan lain diucapkan. Dalam hadits, Rasulullah SAW bersabda,

"Barangsiapa yang berbicara sebelum memberi salam, maka janganlah kamu jawab."

Hadits lainnya ada yang mengatakan. Rasulullah SAW bersabda,
"Orang yang berkendaraan hendaklah memberi salam kepada orang yang berjalan kaki, orang yang berjalan kaki hendaklah memberi salam kepada orang yang duduk, dan orang yang sedikit hendaklah memberi salam kepada orang yang banyak."

Itulah 3 hal yang bisa membuat iblis menangis denga keras. Sungguh sangatlah beruntung kita ini dengan lahirnya Nabi Muhammad SAW.

"Allahumma Sholli 'Alaa Muhammad..."

Teruslah Berdzikir Hingga Akhir Hayat ...


Saudaraku, seiman seaqidah. Mengapa kita terus menerus berdzikir? Karena umur kita terus bertambah usia berkurang. Semakin lama, tiap jam, tiap menit, tiap detik, kita semakin mendekati kematian. Dan sesungguhnya hamba-hamba yang beriman sangat menantikan husnul khotimah.

Bagi orang yang beriman, tidak peduli di mana ia mati. Tapi bagi orang-orang beriman, ia peduli bagaimana cara ia mati.

Rasulullah SAW bersabda:

"Barang siapa yang di akhir hayatnya melafazkan dzikir 'laa ilaaha illallah' maka ia akan masuk surga."

Sungguh bahagia mereka yang selalu berdzikir kepada Allah. Inilah ibadah hitungan detik.

Ingat, ada ibadah tahunan misalnya shalat Idul Fitri, shaum Ramadhan. Ada pula ibadah bulanan, antara lain shaum sunnah ayyamul biidh. Ada lagi ibadah mingguan, misalnya Shalat Jum'at. Ada pula ibadah harian, antara lain sholat fardhu lima waktu, isya, subuh, dzuhur, ashar, hingga maghrib.

Nah, ada ibadah setiap detik, setiap kesempatan, di mana pun, kapan pun, dalam posisi apa pun, yaitu dzikir kepada Allah SWT. Dengan demikian hubungan kita kepada Allah SWT tetap terjaga.

Sehingga di saat puncaknya goncangan hidup yang lebih dahsyat dari tsunami, lebih dahsyat dari badai Katrine, dimana semua orang pasti akan mengalaminya, yaitu sakaratul maut; ia tetap tenang, karena hatinya selalu berdzikir kepada Allah. Lalu Allah memanggilnya seperti dalam surat Al Fajar...

"Hai jiwa yang tenang. Kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang puas lagi diridhai-Nya. Maka masuklah ke dalam jama'ah hamba-hamba-Ku, masuklah ke dalam syurga-Ku." (QS. Al Fajr: 27-30)

Karena itu, siapa pun yang merindukan meninggal dalam keadaan baik, maka ia harus selalu berdzikir. Itulah husnul khotimah. [ai]


Sumber : http://www.hudzaifah.org/Article266.phtml

SYUKUR...


"Barang siapa yang tidak mensyukuri yang sedikit, maka ia tidak akan mampu mensyukuri sesuatu yang banyak."

(HR. Ahmad 4/278)

BAHAYA SYIRIK...


Menyekutukan Allah s.w.t. dengan Tuhan lain sebagai sembahan, objek pemujaan dan tempat menggantungkan harapan dinamakan syirik.

Kata “syirik” berasal daripada bahasa Arab “syarika-yusyriku-syirik”, yang bermaksud “sekutu” atau “persekutuan”.

Syirik digolongkan dalam kategori kufur kerana perbuatan syirik itu mengingkari keesaan Tuhan, yang bermaksud mengingkari kemahakuasaan dan kemahasempurnaan-Nya.

Dalam al-Quran, istilah” kafir” kadang-kadang digunakan untuk orang musyrik (pelaku syirik) di samping istilah “musyrik”.

RIAK DAN BERHALA

Syirik kecil (al-syirk al- asghar) disebut juga riak (riya). Riak dikategorikan sebagai syirik berdasarkan sabda Nabi Muhammad s.a.w bahawa syirik tersembunyi (al-syirik al-kahfi) ialah melakukan pekerjaan supaya dilihat atau dipuji orang.

Asas adanya syirik kecil dalam erti riak terdapat dalam Q.18:10. Menurut para musafir, istilah “syirik” dalam ayat tersebut merujuk kepada erti syirik dalam bentuk riak. Yang banyak disoroti dalam al-Quran ialah syirik besar (al-syirik al-akbar) khususnya penyembahan berhala, yang disebut juga syirik terang-terangan (al-syirik al-jail).

Daripada al-Quran diketahui bahawa lama sebelum kedatangan Nabi Muhammad s.a.w, manusia telah menganut fahaman berhala. Para rasul yang diutuskan ke dunia, daripada Nabi Nuh a.s hingga Nabi Muhammad s.a.w umumnya berhadapan dengan masyarakat penyembah berhala.

Orang musyrik yang menyembah patung berhala yakin bahawa sembahan patung berhala itu memiliki cirri ketuhanan.

TUHAN KECIL

Kemusyrikan dalam bentuk berhala merupakan cirri masyarakat tradisi, seperti halnya masyarakat pada zaman para nabi. Berhala, baik dalam bentuk patung mahupun bentuk lain dijadikan objek sembahan kerana dianggap dapat mendatangkan manfaat serta menolak bahaya. Berhala itu berfungsi sebagai Tuhan kecil (alihan) kerana disembah dan dipuja. Orang musyrik menjadikan Tuhan kecil ini sekutu dan tandingan bagi Allah s.w.t.

KAUM MUSYRIK

Pada era pertama kerasulannya hingga lebih separuh tempoh perjuangannya, Nabi Muhammad s.a.w sendiri menghadapi kaum penyembah berhala, bahkan setelah berhijrah ke Madinah.

Kaum musyrikin merupakan musuh utama yang dihadapinya. Penentangan mereka dapat dipadamkan ketika umat Islam berjaya membebaskan Mekah pada tahun 8 Hijrah serta menghancurkan patung berhala di sekitar Kaabah.

Sejak itu, berakhirlah era pemujaan berhala di tempat suci itu.

DAKWAH NABI

Dakwah utama para rasul adalah untuk menanam akidah tauhid dan mengikis fahaman keberhalaan. Umat Nabi Nuh a.s memuja berhala. Dalam al-Quran disebut nama berhala, antaranya Wadd, Suwaa, Yaghuth, Y’uuqdan Nasr (Q.71:23).

Nabi Hud a.s pula mendapati bahawa kaumnya (‘Ad) menyembah banyak tuhan. Ketika Nabi Hud a.s menyeru kepada tauhid, mereka menjawab, “Wahai Hud, engkau tidak membawa kepada kami sebarang keterangan yang membuktikan kebenaranmud an kami tidak akan meninggalkan penyembahan tuhan-tuhan kami dengan sebab kata-katamu itu!”(Q.11:53 )

DOSA TERBESAR

Berhala sembahan dianggap sebagai tandingan bagi Allah s.w.t kerana orang musyrik yang menyembah patung berhala yakin bahawa sembahan patung itu memiliki cirri ketuhanan.

Dosa syirik ini sangat dilarang dan tidak akan diampuni Allah s.w.t. Justeru inilah yang sangat dilarang oleh Allah s.w.t. Maka sangat wajarlah jika syirik merupakan dosa paling berat antara semua dosa dan kejahatan.

Al-Quran menegaskan bahawa Allah s.w.t tidak akan mengampuni dosa syirik dan perbuatan syirik ialah dosa yang sangat besar.

Sumber: http://ummatanwasatan.net
Rasulullah SAW Bersabda: 'Barangsiapa yang baca:

SubhanAllah 33 kali,
Alhamdulillah 33 kali,
AllahuAkbar 33 kali,
Dan kemudian ia mengenapkannya 100 dengan membaca La ilaaha illAllah wahdahu la syareeka lahu... (hingga akhir ayat), tiap-tiap kali selesai sholat, maka segala kesalahannya akan diampuni meskipun seperti banyaknya buih di lautan. (HR. Muslim)

Subahanallah...

NB:

*La illaha ilAllahu, wahdahu la shareeka lahu, lahul Mulku, wa lahul Hamd, wa Huwa ala kulli shaiy'in Qadeer.

Bermaksud: "Tidak ada Tuhan (yang berhak disembah), kecuali Allah Yang Maha Esa, tiada sekutu bagi-Nya, milik-Nya segala kerajaan dan milik-Nya segala pujian, dan Dia Maha Berkuasa atas segala sesuatu."

Dari Umar bin Khathab r.a : Nabi saw bersabda, “Barangsiapa berwudhu’ kemudian memperbaiki wudhu’nya lalu berdoa, ‘Aku bersaksi bahawa tiada Dzat yang berhak disembah selain Allah dan aku bersaksi bahawa Muhammad adalah hamba dan utusan-Nya’ maka akan dibukakan baginya lapan pintu syurga, dan dia masuk dari pintu mana sahaja yang dia kehendaki.” [Hadis 0109]

- Sahih Imam Nasa'i -

Kisah Tsa'labah Bin Abdurrahman Dan Ketakutannya Akan Dosa...

Seorang pemuda dari kaum Anshar yang bernama Tsa'labah bin Abdurrahman telah masuk Islam. Dia sangat setia melayani Rasulullah SAW. Suatu ketika Rasulullah SAW mengutusnya untuk suatu keperluan.

Dalam perjalanannya dia melalui rumah salah seorang dari Anshar, maka terlihat dirinya seorang wanita Anshar yang sedang mandi. Dia takut akan turun wahyu kepada Rasulullah SAW menyangkut perbuatannya itu. Maka dia pun pergi kabur. Dia menuju ke sebuah gunung yang berada di antara Mekkah dan Madinah dan terus mendakinya.

Selama 40 hari Rasulullah SAW kehilangan dia. Lalu Jibril turun kepada Nabi SAW dan berkata, "Wahai Muhammad! Sesungguhnya TUHAN-mu menyampaikan salam buatmu dan berfirman kepadamu, "Sesungguhnya seorang laki-laki dari ummatmu berada di gunung ini sedang memohon perlindungan kepada-KU.""

Maka Nabi SAW berkata, "Wahai Umar dan Salman! Pergilah cari Tsa'laba bin Aburrahman, lalu bawa kemari."

Keduanya pun lalu pergi menyusuri perbukitan Madinah. Dalam pencariannya itu mereka bertemu dengan salah seorang penggembala Madinah yang bernama Dzufafah.
Umar bertanya kepadanya, "Apakah engkau tahu seorang pemuda di antara perbukitan ini?"
Penggembala itu menjawab, "Jangan-jangan yang engkau maksud seorang laki-laki yang lari dari neraka Jahanam?"
"Bagaimana engkau tahu bahwa dia lari dari neraka Jahanam?" tanya Umar. Dzaufafah menjawab, "karena, apabila malam telah tiba, dia keluar kepada kami dari perbukitan ini dengan meletakkan tangannya di atas kepalanya sambil berkata, "Mengapa tidak cabut saja nyawaku dan ENGKAU binasakan tubuhku, dan tidak membiarkan aku menanti keputusan!"

"Ya, dialah yang kami maksud," tegas Umar. Akhirnya mereka bertiga pergi bersama-sama.
Ketika malam menjelang, keluarlah dia dari antara perbukitan itu dengan meletakkan tangannya di atas kepalanya sambil berkata, "Wahai, seandainya saja ENGKAU cabut nyawaku dan ENGKAU binasakan tubuhku, dan tidak membiarkan aku menanti-nanti keputusan!"
Lalu Umar menghampirinya dan mendekapnya. Tsa'labah berkata, "Wahai Umar! Apakah Rasulullah telah mengetahui dosaku?"
"Aku tidak tahu, yang jelas kemarin beliau menyebut-nyebut namamu lalu mengutus aku dan Salman untuk mencarimu."

Tsa'labah berkata, "Wahai Umar! Jangan kau bawa aku menghadap beliau kecuali dia dalam keadaan Sholat"

Ketika mereka menemukan Rasulullah SAW tengah melakukan Sholat, Umar dan Salman segera mengisi shaf. Tatkala Tsa'laba mendengar bacaan Nabi SAW, dia tersungkur pingsan. Setelah Nabi mengucapkan salam, Beliau bertanya, "Wahai Umar! Salman! Apakah yang telah kau lakukan pada Tsa'labah?"

Keduanya menjawab, "Ini dia, wahai Rasulullah SAW!"
Maka Rasulullah berdiri dan menggerak-gerakkan Tsa'labah yang membuatnya tersadar. Rasulullah SAW berkata kepadanya, "Mengapa engkau menghilang dariku?"
Tsa'labah menjawab, "Dosaku, ya Rasulullah!"
Beliau mengatakan, "Bukankah telah kuajarkan kepadamu suatu ayat yang dapat menghapus dosa-dosa dan kesalahan-kesalahan?"
"Benar, wahai Rasulullah."

Rasulullah SAW bersabda, "Katakan Ya TUHAN kami, berilah kami sebahagian di Dunia dan di Akhirat serta peliharalah kami dari azab neraka."

Tsa'labah berkata, "Dosaku, wahai Rasulullah, sangat besar."
Beliau bersabda,"Akan tetapi Kalamullah lebih besar."
Kemudian Rasulullah menyusul agar pulang ke rumahnya. Di rumah dia jatuh sakit selama delapan hari. Mendengar Tsa'labah sakit, Salman pun datang menghadap Rasulullah SAW lalu berkata,

"Wahai Rasulullah! Masihkah engkau mengingat Tsa'labah? Dia sekarang sedang sakit keras."
Maka Rasulullah SAW datang menemuinya dan meletakkan kepala Tsa'labah di atas pangkuan beliau. Akan tetapi Tsa'labah menyingkirkan kepalanya dari pangkuan beliau.
"Mengapa engkau singkirkan kepalamu dari pangkuanku?" tanya Rasulullah SAW.
"Karena penuh dengan dosa." Jawabnya.
Beliau bertanya lagi, "Bagaimana yang engkau rasakan?"
"Seperti dikerubuti semut pada tulang, daging, dan kulitku." Jawab Tsa'labah.
Beliau bertanya, "Apa yang kau inginkan?"
"Ampunan TUHAN-ku," Jawabnya.

Maka turunlah Jibril as. dan berkata, "Wahai Muhammad! Sesungguhnya TUHAN-mu mengucapkan salam untukmu dan berfirman kepadamu, "Kalau saja hamba-KU ini menemui AKU dengan membawa sepenuh bumi kesalahan, niscaya AKU akan temui dia dengan ampunan sepenuh itu pula." Maka segera Rasulullah SAW memberitahukan hal itu kepadanya. Mendengar berita itu, terpekiklah Tsa'labah dan langsung ia meninggal.

Lalu Rasulullah SAW memerintahkan agar Tsa'labah segera dimandikan dan dikafani. Ketika telah selesai disholatkan, Rasulullah SAW berjalan sambil berjingkat-jingkat. Setelah selesai pemakamannya, para sahabat berkata, "Wahai Rasulullah! Kami lihat engkau berjalan sambil berjingkat-jingkat."
Beliau bersabda, " Demi DZAT yang telah mengutus aku sebagai seorang Nabi yang sebenarnya! Karena, banyaknya malaikat yang turut menziarahi Tsa'labah."

Subhaanallaah, sedemikiannya Tsa'labah takut akan dosa2nya. Bagaimana dengan kita Sahabat Muslim? Sudahkah kita takut akan dosa-dosa kita selama ini...?!
Mari kita renungkan dan ambil pelajaran dari kisah ini. BARAKALLAAHU FIIKUM... ♥

Ahad, 20 Januari 2013

Munajat Cintaku...


Ya ALLAH,
Hamba Mohon KepadaMU CintaMU,
Cinta Siapa Saja Yang MenCintaiMU,
Cinta Apa Saja Yang Mendekatkan Hamba Kepada CintaMU..
Jadikanlah CintaMU Lebih Berharga Bagi Hamba Daripada Air Dingin Bagi Orang Yang Kehausan...

Ya ALLAH,
Jadikanlah Hamba MencintaiMU Dengan Sepenuh Hati,
Selalu Mencari RidhaMU Dengan Upaya Maksimal Hamba...

Ya ALLAH,
Jadikanlah Semua Cinta Hamba Hanya UntukMU,
Semua Usaha Hamba Hanya Untuk Meraih RidhaMU,
Karena CintaMU Adalah Suci, Sejati Dan Abadi...

Ya ALLAH,
Hidupkan Hamba Dengan CintaMU,
Wafatkan Hamba Dengan CintaMU,
Bangkitkan Hamba Dengan CintaMU...

Ya RABBI,
Liputilah Hati Hamba Selalu Dengan CintaMU,
Karena CintaMU Lebih Hamba Cintai Dari Semua Cinta,
Jangan Biarkan Cinta Duniawi Hamba Melebihi Cinta Hamba KepadaMU..

Ya RABBI,
Tiada Kata Yang Bisa Hamba Ungkapkan Untuk Menyatakan Cinta Hamba KepadaMU..
Terimalah Cinta Hamba Dan Balaslah Dengan Sepenuh CintaMU... Aamiin...

BARAKALLAAHU FIIKUM... ♥